Kisah Jaya Bioskop di Manado
Wow! Nonton Bioskop Cuma Bayar Rp 500? Kenangan Tak Terlupakan
Bioskop Benteng dan President Theater merupakan beberapa di antara 'saksi bisu'' kejayaan bisnis bioskop di Kota Manado.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
Dia menambahkan, ditutupnya bioskop ini karena pajak bioskop yang besar. "Mungkin karena pajak yang tinggi. Apalagi sejak masuk tahun 2000-an, dari enam studio yang ada, cuma satu studio yang dipakai," ujarnya.
Alhasil, bioskop ini pun ditutup. "Film terakhir yang diputar depe judul Bangku Kosong, setelah itu langsung ditutup," ujar pria yang berdomisili di Kecamatan Tuminting, Kelurahan Mahawu, Lingkungan III Manado ini.
Fredrik Watania, salah satu penggemar film perang, yang sempat menikmati pertunjukan di Studio Benteng mengharapkan gedung bekas Studio Benteng dapat dimanfaatkan pemerintah untuk lokasi wisata bersejarah.
"Sebenarnya bangunan tersebut harus dilestarikan kalau perlu dibuat sebagai tempat wisata. Karena itu adalah bioskop pertama yang didirikan di Kota Manado," ujarnya.
Sebenarnya selain kedua bioskop ini, dulu pernah ada beberapa bioskop lain yang sempat ikut berjaya. Misalnya, Bioskop Star yang terletak di Sarapung, Bioskop Manado di samping Aula Ignatius dan lainnya. (tiw/fer)
Baca selengkapnya di Tribun Manado edisi cetak hari ini, Jumat (21/11/2014).
Update terus informasi terbaru dia www.tribunmanado.co.id