Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Resensi Buku

Ignasius Jonan Menata Kereta Api Mulai dari Toilet

Buku setebal 336 halaman yang diterbitkan PT Mediasuara Shakti - BUMN Track itu menceritakan keberhasilan PT KAI menata

Editor:
zoom-inlihat foto Ignasius Jonan Menata Kereta Api Mulai dari Toilet
istimewa
Ignasius Jonan.

Pada salah satu kesempatan, Jonan menuturkan pernah bertemu dengan seorang bankir yang merupakan teman lamanya. Saat itu, sang bankir menceritakan bahwa ada beberapa mantan kepala daerah operasi dan kepala divisi regional yang memiliki deposito belasan miliar. (halaman 126-127)

Hal itu tentu saja sangat mengherankan. Di tengah kondisi PT KAI yang dulu terpuruk, kondisi sarana dan prasarana sudah tua dan merugi, ada beberapa pejabat yang bisa menikmati hasilnya.

Komunikasi intensif

Sebagai pemimpin, Jonan pun tak segan-segan berkomunikasi langsung kepada anak buahnya. Teknologi yang semakin maju dengan banyaknya alat komunikasi membuat komunikasi Jonan dengan anak buahnya semakin intensif.

Tak jarang sampai dini hari, saat sebagian besar orang terlelap, dia masih sibuk membaca laporan-laporan dari anak buahnya melalui surat elektronik. Tak hanya membaca, dia pun tak segan membalas, bertanya, menjawab dan memberikan pujian.

Jonan pun tak segan menerima kritik dan masukan dari luar. Ketika ada kritikan, masukan bahkan pujian dari luar, dia pun tak segan-segan memberitahukan kepada seluruh anak buahnya melalui "mailing list".

Gaya kepemimpinan Jonan itu mendapat perhatian dari CEO dan Founder Markplus Inc Hermawan Kertajaya. Dalam testimoninya di bagian awal buku. Hermawan mengatakan Jonan merupakan Pemimpin 3.0.

Menurut Hermawan di halaman 16, Pemimpin 1.0 adalah pemimpin yang mementingkan kesuksesan diri sendiri dengan berorientasi pada perintah dan instruksi. Sedangkan Pemimpin 2.0 adalah pemimpin yang memperlakukan karyawan layaknya "customer" sehingga harus disenangkan.

Tetapi Jonan adalan Pemimpin 3.0, yaitu sosok yang memimpin dengan "human spirit". Para direksi, manajer, staf dan karyawan pada umumnya mengikuti apa yang dia kehendaki karena mereka melihat pemimpinnya mengedepankan kejujuran, bersih, amanah dan kerja keras. Ia disegani bukan ditakuti. (antara)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved