Renungan Natal
Renungan Natal Pdt Heski Manus STh
Setiap kali merayakan Natal, tentu masing-masing kita mempunyai kesan, baik yang “mendalam” maupun yang tampak “biasa-biasa saja”.
Ketika kita merayakan Natal akan selalu ada pertanyaan renungan: Sudahkah kita mendirikan tanta-tanda Syalom. Hidup yang bersyalom, akan nyata dari sikap dan gaya hidup kita. Itulah hidup yang diwarnai oleh saling pengertian, rela mengampuni, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ketika Raja Damai datang ia rindu ”melucuti” sikap-sikap yang lama diganti dengan sikap-sikap baru yang menghidupkan. Juga, kalau dulu sering tidak bersikap adil, tidak bertanggungjawab dalam pekerjaan maka sekarang kita berupaya menciptakan ”sikap-sikap baru” yang menjunjung keadilan dan kebenaran.
Memang tidak mudah untuk menghadirkan makna Natal sesungguhnya, apalagi kita sedang berada di era yang penuh persaingan. Era di mana orang sering berkata: ”Sapa ngana sapa kita”. Kepedulian antara satu dengan lainnya tampak memudar. Gejala ini menjadi fenomena yang umum di mana-mana apalagi di daerah perkotaan.
Sungguhpun demikian hal ini perlu diwaspadai bersama, sebab tanpa nilai-nilai kebersamaan, sulitlah bagi kita untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan sekecil apapun. Hanya dengan saling peduli, topang menopang, sebuah pelayanan yang seberat apapun dapat terlaksana.
Berita Natal menyentuh kita untuk terus bergandengan tangan dalam mencapai harapan-harapan yang baik, di penghujung tahun ini maupun di Tahun Baru 2012. Kalau demikian, benarlah, Natal Yesus Kristus sungguh memberi harapan kepada kita selaku keluarga, jemaat dan masyarakat.
Ada harapan pula supaya program-program pelayanan kita mulai tingkat pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat, betul-betul menyentuh dan menghidupkan, demi kemuliaan nama Tuhan. Dan bila ada suasana saling berkunjung atau saling ”pasiar” maka jadikanlah kesempatan tersebut sebagai ajang sukacita untuk saling mengampuni, saling menguatkan, saling mendorong pada hal-hal yang baik. Pendek kata, dirikanlah tanda-tanda Syalom tidak hanya sebatas kata, tapi juga tindakan.
Dan percayalah, Tuhan yang lahir di hati kita, Ia jualah yang akan selalu menyertai perjalanan hidup kita di manapun kita pergi dan berada. Sebab Dialah Imanuel, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”
Akhirnya, Selamat bersukacita! Selamat Natal dan Selamat menyongsong Tahun Baru!
Amin.