Teknologi dan Informasi
Media Penyiaran Indonesia Condong Liberal
Pasca reformasi tahun 1998, media penyiaran masyarakat di Indonesia lebih condong ke kutub liberalisme.
TRIBUNMANADO.CO.ID , MANADO - Pasca reformasi tahun 1998, media penyiaran masyarakat di Indonesia lebih condong ke kutub liberalisme.
Hal ini dikatakan oleh Idy muzayyad, Anggota Komosi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Ia menilai idealnya ada faktor penentu bagi media penyiaran di Indonesia.
"Penentunya itu satu di antaranya level regulasi berupa aturan Perundang-undangan terkait sistem penyiaran," ujarnya dalam dialog publik KPI Daerah Sulawesi Utara, di Hotel Sahid Kawanua, Kamis (24/5/2012).
Permasalahan yang dihadapi kini, media penyiaran sangat berbeda apa yang terjadi di jaman Orde Baru, yang secara penuh dikontrol oleh pemerintah.
"Kita harapannya, di reformasi itu dari otoriter menuju demokratis, tapi faktanya kita malah menjadi lebih liberal," ungkap pria yang lahir di wilayah lereng Gunung Sumbing Magelang ini.
Menurutnya, bila media penyiaran sudah condong ke kiblat liberalis maka hal yang diutamakan itu adalah selera pasar yang lebih mencari keuntungan materi.
"Kalau sudah liberal maka fungsi sosial pada media penyiaran akan lemah," tegasnya yang merupakan lulusan magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia 2004-2007.