Studi Banding
Bappeda Bitung Harus Transparan Studi Banding ke Palangkaraya
Kepergian studi banding yang dilakukan oleh eksekutif Pemko Bitung ke Palangkaraya mendapat sorotan tajam dari komunitas Jongfajar Klub.
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG
- Kepergian studi banding yang dilakukan oleh eksekutif pemerintah Kota
(Pemko) Bitung ke Palangkaraya mendapat sorotan tajam dari komunitas
Jongfajar Klub. Sebab perjalanan yang dilakukan pejabat tanpa ada
transparansi.
Melalui Alamsyah Djohan, aktivis Jongfajar Klub menuturkan, kepergian studi banding Pemko Bitung yang diwakili oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) masih dipertanyakan meski tujuan sudah jelas mempelajari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Berapa pejabat yang ikut, biaya yang dikeluarkan hanya diketahui oleh internal pejabat. Masyarakat belum tahu," ujarnya kepada Tribun Manado, Minggu (9/10/2011).
Menurutnya, sebagai pertanggung jawaban penuh, kepergian pejabat harus ada transparansi dan target yang dicapai.
"Selama ini tidak diketahui. Kalau pergi-pergi saja. Habis pulang apa yang didapat tidak jelas," tegasnya.
Sebagai tuntutan sebuah penciptaan pemerintahan yang bersih dan transparan, sepatutnya Bappeda usai studi banding memaparkan secara terang-benderang apa yang diperbuat.
"Bila tak mampu berikan pertanggungjawaban ini ada indikasi hanya tujuan wisata berbalutkan kinerja," kata Djohan.