Yollanda Rumondor, Gugup Sebelum Ujian Skripsi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Yollanda Rumondor mengaku merasa sangat gugup, takut dan gelisah sebelum ujian skripsi di Fakultas Teologi UKIT Yayasan AZR Wenas.

Baginya ini merupakan pengalaman pertama yang harus ia jalani.

"Saya mengikuti ujian akhir stratum 1. Sampai-sampai membuat saya menjadi tidak teratur untuk makan," kata gadis cantik kelahiran Liwutung 21 maret 1998

Anak Pdt Novva Rondo M.Pd.K dan Alfian Rumondor mengaku tidak memperhatikan kesehatan selama proses penyusunan skripsi. Ia hanya terfokus untuk terus-menerus belajar.

"Setelah mengikuti ujian dan mampu menyelesaikan ujian ini dengan baik dengan penyertaan Tuhan, perasaan saya menjadi lebih baik."

"Apalagi pada saat dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan agama kristen (S.Pd.K)," kata penyuka Bakso dan Jus Alpukat.

Ia yang hobi bermain voli berima kasih kepada orang-orang yanf membantu saya dalam.penyelesaian karya ilmiah ini.

Teristimewa kepada dosen pembimbing Pdt. DR Hendry Runtuwene S.Th, M.Si.

Perwakilan kabupaten mitra di olimpiade sains mata pelajaran ekonomi memberikan semangat buat teman-teman yang akan melaksanakan ujian hari ini sampai hari Sabtu.

Harapan saya teman-teman dapat melaksanakan ujian ini denga baik.

"Meskipun mungkin ada teman-teman yang merasa "tertekan" selama kegiatan ujian tapi yakin saja bahwa akan memberikan hasil yg terbaik. Pastinya akan menjadi sarjana," katanya.

Ia mengharapkan lulusan-lulusan fakultas teologi yayasan GMIM AZR wenas dapat menjadi contoh teladan dalam lingkungannya baik di GMIM bahkan masyarakat disekitar.

Baca: Ketagihan, Remaja Ini Rela Tempuh 2 Jam Perjalanan Untuk Bisa Dapat Akses Internet Demi PUBG

Baca: Amien Rais Beberkan Surat Prabowo: Begini Permintaannya

Baca: PDI Menang, Delon Digoyang, Yanni Mulus

Baca: Inginkan Wajah Cantik dan Bercahaya? Tak Perlu Operasi Kulit, Cukup dengan Kunyit

Baca: Nikita Mirzani dan Sutradara Jodoh Wasiat Bapak Kepergok Liburan Bareng di Bali, Pacaran?

Baca: Ayah dan Anak Korban Kecelakaan Dimakamkan di Satu Peti, Ini Cerita Istri, Ibu dan Oma Korban