Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Game PUBG

Ketagihan, Remaja Ini Rela Tempuh 2 Jam Perjalanan Untuk Bisa Dapat Akses Internet Demi PUBG

Tak semua desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sudah merasakan akses internet.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUN MANADO/NIELTON DURADO
Kisah Bagas Maspeke, Bocah 8 Tahun yang Ikut Turnamen PUPG di Bolsel 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Tak semua desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sudah merasakan akses internet.

Akibatnya beberapa remaja di desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur, harus menempuh perjalanan jauh untuk bermain game online Player Unknown's Battleground atau PUBG.

Toar Lahamendi, mengaku sangat ketagihan dengan PUBG.

Remaja yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMP itu bahkan sampai lupa waktu jika sudah bermain.

"Lain kali mainnya sampai jam 3 pagi," ujarnya.

Akibat dari keseringan main PUBG, remaja 14 tahun ini sering merasa pusing ketika ke sekolah.

"Mungkin karena kurang darah. Jadi sering merasa pusing," ungkapnya.

Sementara itu, Abdul Gobel warga desa Mataindo mengatakan jika PUBG hanya untuk menghabiskan waktu.

Menurutnya jika pulang sekolah, ia langsung menuju ke desa Molibagu.

"Disana ketemu teman-teman, lalu Main Bareng (Mabar)," ungkapnya.

Jarak dari desanya ke tempat dengan akses jaringan sekitar 2 jam.

"Kalau sudah main, pasti ingin menang," bebernya.

Para remaja ini tak menampik jika sering terlambat ke sekolah karena game PUBG.

"Kalau terlambat sering. Apalagi kalau dimarahi orang tua karena bangun siang. Tapi namanya rasa penasaran pasti ingin main terus," aku dia.

Keuntungan yang didapatkan melalui game online PUBG adalah bertemu sahabat baru.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved