Game PUBG
Ketagihan, Remaja Ini Rela Tempuh 2 Jam Perjalanan Untuk Bisa Dapat Akses Internet Demi PUBG
Tak semua desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sudah merasakan akses internet.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Tak semua desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sudah merasakan akses internet.
Akibatnya beberapa remaja di desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur, harus menempuh perjalanan jauh untuk bermain game online Player Unknown's Battleground atau PUBG.
Toar Lahamendi, mengaku sangat ketagihan dengan PUBG.
Remaja yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMP itu bahkan sampai lupa waktu jika sudah bermain.
"Lain kali mainnya sampai jam 3 pagi," ujarnya.
Akibat dari keseringan main PUBG, remaja 14 tahun ini sering merasa pusing ketika ke sekolah.
"Mungkin karena kurang darah. Jadi sering merasa pusing," ungkapnya.
Sementara itu, Abdul Gobel warga desa Mataindo mengatakan jika PUBG hanya untuk menghabiskan waktu.
Menurutnya jika pulang sekolah, ia langsung menuju ke desa Molibagu.
"Disana ketemu teman-teman, lalu Main Bareng (Mabar)," ungkapnya.
Jarak dari desanya ke tempat dengan akses jaringan sekitar 2 jam.
"Kalau sudah main, pasti ingin menang," bebernya.
Para remaja ini tak menampik jika sering terlambat ke sekolah karena game PUBG.
"Kalau terlambat sering. Apalagi kalau dimarahi orang tua karena bangun siang. Tapi namanya rasa penasaran pasti ingin main terus," aku dia.
Keuntungan yang didapatkan melalui game online PUBG adalah bertemu sahabat baru.