Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Cara Menurunkan Kolesterol Setelah Lama Menyantap Hidangan Menu Lebaran

Masih di suasana lebaran 2019. Berikut cara menurunkan kolesterol setelah lama menyantap hidangan menu lebaran.

Editor: Rizali Posumah
dieutrimunthit.vn
Tanda penumpukan kolesterol di sekitar mata 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih di suasana lebaran 2019. Berikut cara menurunkan kolesterol setelah lama menyantap hidangan menu lebaran.

Hingga hari ini, Minggu 9 Juni 2019, kita masih memenuhi undangan open house dari keluarga, kerabat atau rekan bisnis.

Tentunya banyak hidangan lezat yang akan dihidangkan.

Mulai dari daging, makanan bersantan, hingga kue-kue manis.

Apalagi dari lebaran pertama kita sudah menyantap menu makanan yang kurang lebih sama.

Momen Lebaran pasti dipenuhi hidangan-hidangan lezat yang bikin kamu laper mata.

Baca: Terciduk saat Berselingkuh, Pria (45) Dihabisi Anak Sendiri, 3 Tikaman Akhiri Hidup Sang Ayah

Baca: Viral Facebook, Seorang Wanita Meninggal Pendarahan Setelah Melahirkan, Ini Tanggapan PMI Tomohon

Baca: Sengketa Pilpres - Inilah Bukti Kuat Kubu 02 Gugat Hasil Pilpres, BPN: Permohonan Andalan Tim Hukum

Hati-hati loh, makanan Lebaran seperti opor ayam, gulai dan banyak lainnya mengandung santan yang bisa menaikkan kadar kolesterol kamu.

Tapi jangan khawatir, kamu bisa lakukan beberapa hal ini untuk mengurangi tingkat kolesterol kamu setelah Lebaran, seperti healthline.com:

Sumber lemak tak jenuh tunggal seperti zaitun dan minyak zaitun, minyak canola, kacang pohon, almond, kenari, pecan, hazelnut, dan kacang mede hingga alpukat.

1. Gunakan Lemak Tak Jenuh Ganda, Terutama Omega-3

Lemak tak jenuh ganda memiliki banyak ikatan rangkap yang membuatnya berpengaruh berbeda di tubuh dibandingkan lemak jenuh pada umumnya.

Penelitian menunjukkan bahwa lemak tak jenuh ganda mengurangi kolesterol LDL "jahat" dan mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Hindari Lemak Trans

Makanan dengan kandungan minyak yang 'terhidrogenasi parsial' mengandung lemak trans dan berbahaya.

Bahkan, jika label mengklaim produk tersebut memiliki "0 gram lemak trans per sajian."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved