Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

AHY Disebut Bangsawan Politik Lantaran Nekat Menentang Prabowo, Dianggap Bermanuver

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan sejumlah politisi.

Editor:
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan sejumlah politisi.

Pertemuan yang berlangsung di Bogor terkait Pemilu 2019. Kehadiran AHY di acara tersebut langsung memancing kontroversi.

Ketua DPP Partai Gerindra Andre Rosiade sempat menyindir AHY dalam sebuah diskusi di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).

Andre menilai belakangan Agus telah melakukan manuver politik dengan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (2/5/2019).

Pasalnya, sebelum pertemuan, Agus tidak melakukan konfirmasi lebih dulu ke pihak BPN, sebagai bagian dari koalisi.

AHY dan Jokowi - Istana Kepresidenan
AHY dan Jokowi - Istana Kepresidenan (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Baca: MIRIS - Viral Foto Jenazah di Riau Diikat dan Diangkut dengan Motor, Penyebabnya karena Hal Ini

Baca: Ramalan Zodiak Minggu 19 Mei 2019: Aries Hindari Ritual Taurus Jangan Terprovokasi

Ia juga menyinggung kehadiran Agus pada silaturahim di Museum Kepresidenan Bogor, Gedung Balai Kirti, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).

Agus hadir bersama kepala daerah dan tokoh politik yang ia anggap pendukung Presiden Jokowi.

Andre kemudian mengkritik pernyataan Agus yang menyebut Partai Demokrat sudah menyarankan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut AHY, saran itu didasarkan pada sikap partai yang berkomitmen menggunakan cara-cara konstitusional dalam kontestasi politik, terutama pemilihan umum.

"Jadi kalau ada bangsawan politik yang lagi bersilaturahim ketemu pak Jokowi tanpa konfirmasi pada teman-teman koalisi."

"Ia lalu berpidato bilang kami memberikan masukan pada BPN agar ke depan mengambil langkah konstitusional. Saya tanya, lapor ke Bawaslu itu konstitusional enggak?" ujar Andre. Andre pun mengingatkan bahwa etika dan loyalitas itu penting dalam berpolitik.

Lantas ia membandingkan AHY dengan dirinya yang menata karier politiknya dari bawah melalui Partai Gerindra hingga mendapat jabatan struktural.

"Saya merangkak dari bawah bukan bangsawan politik, tapi bagi saya sebagai pejuang politik yang merangkak dari bawah bukan bangsawan politik, etika itu penting."

"Dalam berpolitik etika dan loyalitas itu penting dalam berpolitik," tuturnya.

Kendati demikian, Andre menuturkan bahwa kritik yang ia lontarkan itu merupakan pendapat pribadi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved