Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bawaslu Minta KPU Lebih Teliti Input Data

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan mengungkapkan pihaknya kerap kali mendapat laporan masyarakat perihal penginputan data C1.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribunnews
Komisioner Bawaslu RI 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan mengungkapkan pihaknya kerap kali mendapat laporan masyarakat perihal penginputan data C1 ke Situng yang keliru. Maka itu ia meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki pekerjaan mereka supaya peristiwa serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.

"Kami teruskan kepada KPU yang berkaitan dengan persoalan input di situng. kesalahan input. Dalam surat itu kami menyampaikan KPU teliti dan harus hati-hati untuk input data di situng itu," ujar Abhan di KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).

Hal tersebut juga menjadi alasan Bawaslu sambangi kantor KPU RI, Jumat sore. Abhan bersama Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin mengecek langsung bagaimana kinerja para pekerja IT KPU serta ruangan yang menampung server mereka.

Dia mengapresiasi kepada KPU karena cukup cepat menindaklanjuti rekomendasi pihaknya. "Kami sudah ditunjukan kepada tim yang mengerjakan itu. Dan respon baik bahwa apa yang kami harapkan sudah ditindaklanjuti KPU," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan bahwa pemantauan atau peninjauan yang dilakukan Bawaslu ke server-server dan ruangan petugas IT KPU adalah bentuk dari fungsi pengawasan mereka sebagai lembaga pengawas. Sedangkan KPU yang memberi ruang bagi Bawaslu dimaknai sebagai transparansi mereka membuka diri.

"Bawaslu menjalankan fungsi pengawasan. Hadir langsung ke KPU dan memastikan proses pelaksanaan kegiatan bisa berjalan baik. Dan kami cukup transparan membuka diri," kata Arief.

Dua perwakilan Bawaslu RI juga sempat meninjau langsung ruangan pemantauan data dan informasi Situng serta ruang penampungan server pengolahan data milik KPU. Ketua Bawaslu RI Abhan mengajak serta Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin. Mereka diterima oleh Ketua KPU RI Arief Budiman.

Arief kemudian mengantar mereka menuju tinjauan pertamanya. Abhan dan Afifuddin diajak masuk ke dalam sebuah ruangan yang terletak di sisi barat Gedung lantai 1, tak jauh dari masjid KPU RI. Ketika pintu dibuka, nampak ruangan persegi dengan luas sekitar 6x6 meter. Awak media tak diperkenankan masuk, hanya sebatas mengambil gambar dari pintu yang sengaja dibuka.

Di dalam ruangan, terpasang sebuah papan tulis putih besar yang seakan menjadi highlight utama ruangan tersebut. Di atas papan tulis itu, terlihat coret-coretan membentuk hierarki sebuah struktur. Namun tidak jelas apa yang digambarkan dalam hierarki itu.

Sementara di atas meja panjang menyambung yang menempel pada dinding, tertanam enam buah perangkat komputer. Pada dinding sisi kanan ruangan, juga terpasang tiga monitor besar warna hitam dengan background senada. Monitor-monitor itu menampilkan sebuah informasi grafik. Abhan dan Afifuddin menatap serius layar-layar itu.

Arief yang berada dibelakang mereka, maju empat langkah mendongakkan kepalanya. Seakan menegaskan informasi yang tertera pada monitor besar tadi. Usai menghabiskan waktu sekitar dua menit, kemudian mereka berjalan menuju ruangan berikutnya. "Yuk yuk ke sana (ruang berikutnya)," ajak Arief kepada awak media.

Ketiganya lalu berjalan lurus ke arah timur menyusuri lorong. Mereka berhenti di dekat lift.
Di sebelah kiri lift itu, ada sebuah pintu yang tersemat akses kontrol sidik jari, dengan tanda peringatan pada daun pintu bagian depan, "Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk".

Ketika pintu tersebut dibuka, berjarak 4 meter di depannya, kembali ditemui pintu warna keabu-abuan. Ternyata didalamnya menampung rak-rak server warna hitam pekat setinggi 2 meter.

Kabel-kabel kombinasi warna putih dan biru terlihat menumpuk di atas rak server itu. "Ini server yang selama ini diisukan ada di luar negeri," ucap Arief kepada dua perwakilan Bawaslu RI, saat meninjau ruangan server.

Untuk menginjakkan kaki ke ruangan ini, Arief, Afifuddin dan Abhan harus lebih dulu melepaskan alas kaki. Nampak terlihat Arief menjelaskan segala isi ruangan tersebut ke Abhan dan Afifuddin. Hal itu terlihat dari gerakan tangan sang Ketua KPU RI.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved