Pilpres 2019
Ma'ruf dan Sandiaga Jelaskan Metode Preventif Kurangi Masyarakat yang Sakit
Dalam Debat Cawapres, Ma'ruf dan Sandiaga,sama-sama menyampaikan tugas mereka jika terpilih, untuk mengurangi masyarakat yang sakit
TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, dan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, sama-sama menyampaikan rencana yang akan dijalankan jika terpilih, untuk mengurangi masyarakat yang sakit.
Hal itu disampaikan dalam debat ketiga Pilpres 2019, Minggu (17/3/2019).
Menurut mereka, langkah preventif wajib dilakukan oleh pemerintah.
Baca: Debat Cawapres - Ganti dengan Penerusan Minat dan Bakat, Sandiaga akan Hapus Sistem Ujian Nasional
Dikutip TribunSolo.com dari Ma'ruf mengatakan, dirinya akan memaksimalkan program Germas (Gerakan Masyarakat Sehat), PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
"Terutama mencegah terjadinya stunting yang oleh Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla sudah diturunkan sampai 7 persen."
"Kami berjanji akan turunkan dalam 5 tahun sampai 10 persen," kata Ma'ruf di Hotel Sultan, Minggu.
Ma'ruf percaya pengurangan stunting akan mengurangi jumlah orang sakit.
Baca: Fakta-fakta Debat Cawapres - Terdengar Selawatan dari Pendukung Kubu 01 dan Gaya yang Berbeda
"Sehingga jumlah orang sakit berkurang dengan adanya kedua hal itu," kata dia.
Sementara itu, Sandiaga Uno mencetuskan program 22 menit olahraga setiap hari.
Dia mengaku sudah menjalankannya sendiri dan merasakak manfaatnya.
"Saya jalankan setiap hari dan kami lihat dampaknya dalam pengurangan biasa kesehatan," kata dia.
Baca: Maruf Amin Pamerkan 3 Kartu dan Jelaskan Kegunaannya saat Debat Cawapres
Selain program itu, dia berencana akan menambah anggaran untuk ibu-ibu posyandu.
Harapannya adalah upaya ini bisa menurunkan angka kematian ibu.
Kemudian, Sandiaga juga menyebutkan program penyediaan susu dan kacang hijau di sekolah seperti di Jakarta.
"Sehingga stunting diturunkan lebih cepat," kata dia.
Baca: Sandiaga Uno Tegaskan Berikan Peluang bukan Belas Kasihan kepada Pengangguran