Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Survei, Jokowi Lari Kencang Prabowo Mengejar, Begini Kata Petinggi PDIP-Gerindra Sulut

Calon presiden petahana, Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di berbagai hasil survei Pilpres 2019 karena pasangan ini dipercaya

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey menyerahkan laporan dana kampanye ke KPU di Jakarta, Rabu (2/1/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Calon presiden petahana, Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di berbagai hasil survei Pilpres 2019 karena pasangan ini dipercaya masyarakat Indonesia. Jokowi telah membuktikan selama 4 tahun bekerja, hasilnya dirasakan masyarakat.

Demikian pernyataan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. "Program Jokowi kan banyak, dan bisa dinikmati masyarakat," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Utara ini.

Kata Gubernur Sulut ini, wajar jika kemudian di berbagai survei menempatkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 mengungguli pasangan capres-cawapres nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Saya juga (ucapkan) terima kasih (kepada) masyarakat Sulut, percaya kepada Presiden Jokowi," kata Olly.

Tak hanya elektabilitas Jokowi -Ma’ruf meningkat sesuai hasil survei (lihat grafis), efeknya juga ke PDIP. "PDIP juga mendapat tempat yang bagus di masyarakat," ujar mantan Anggota DPR RI ini.
Kubu Prabowo-Sandiaga di Sulut masih optimistis jagoannya menang di pilpres meski masih tertinggal dalam survei.

"Kami sangat optimistis Prabowo menang dalam pilpres," kata Sekretaris Partai Gerindra Sulut, Melky Suawa, Senin (4/3/2019). Optimisme Suawa, didasarkan pada hasil survei internal
pihaknya yang menyebut Prabowo-Sandiaga menang.

Tren saat ini juga memperlihatkan peningkatan suara Prabowo di basis Jokowi.
"Salah satunya Jawa Tengah, sedangkan Jokowi sulit mendongkrak elektabilitas di daerah basis kami," katanya.
Dikatakan Suawa, peningkatan suara Prabowo juga terjadi di kalangan emak-emak dan milenial.

Sebut Melky, masih ada keempatan bagi Prabowo untuk menunjukkan kapasitasnya lebih unggul dibanding Prabowo dalam debat presiden.
Perlahan tapi pasti, dua pasangan capres-cawapres terus berlomba menggenjot tingkat keterpilihannya atau elektabilitas.

Beberapa lembaga survei pun mengeluarkan hasil survei jelang 43 hari masa pencoblosan Pilpres 2019. Survei ini dilakukan dalam jangka waktu baru-baru ini.

Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan capres-cawapres. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf meraih 47,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Jarak antarkedua pasangan ini hanya sekitar 9,2 persen.

Pada survei November 2018, suara Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen. Jika dibandingkan sekarang, hanya naik 0,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga di November 2019, 35,5 persen atau naik 3,7 persen dari survei terbaru.

Survei dilakukan 6-15 Januari 2019 dengan 1.500 responden yang tersebar di semua provinsi. Margin of error +- 2,5 persen. Metodologi survei Pilpres 2019 yang digunakan adalah multistage random sampling dan proporsional.

Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei elektabilitas. Dalam simulasi surat suara, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 57,5 persen dan Prabowo-Sandi 37,2 persen. Responden yang belum memutuskan 3,7 persen dan yang tidak menjawab 1,6 persen. Selisihnya 20,3 persen.

Sementara itu, sebanyak 77,5 persen responden telah menetapkan pilihannya dalam Pemilu 2019. Hal tersebut terdiri dari 47,8 persen pemilih tetap Jokowi dan 29,7 persen pemilih tetap Prabowo.

Survei dilakukan pada 18 Januari hingga 23 Januari 2019, atau tepatnya usai penyelenggaraan debat perdana pada 17 Januari. Survei dilakukan menggunakan sistem multistage random sampling dan menggunakan wawancara tatap muka. Jumlah responden yang dilibatkan 1.230 orang di 34 provinsi. Margin of error survei +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lembaga survei Celebes Research Center (CRC) mengatakan elektabilitas petahana masih unggul dibandingkan penantang.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 56,1 persen, pasangan 02 Prabowo-Sandiaga 31,7 persen, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab 12,2 persen. Selisih keduanya cukup jauh, 24,4 persen.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved