Jems Tuuk Sebut Program Badan Perbatasan Kebanyakan Workshop Tanpa Tindak Lanjut
Aspirasi semua dicatat, kemudian diteruskan untuk ditindaklanjutk berikan solusi, sayangnya kata Jems tidak melibatkan komisi I,
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Nielton Durado
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jems Tuuk, Anggota DPRD Sulut mengkritik keras program 2019 Badan Pengelola Perbatasan Daerah Sulut.
Kritik ia sampaikan saat rapat bersama Komisi I DPRD Sulut bersama Badan Pengelola Perbatasan di Kantor DPRD, Rabu (30/1/2019).
Ia menyasar program workshop yang selalu muncul tiap tahun bahkan sejak 2014. Materinya pun itu-itu saja
Baca: Sudah 8 Warga Manado Tewas karena DBD, DPRD Desak Pemkot Tetapkan Status ‘Kejadian Luar Biasa’
Baca: 3 Pemda Pindah Kas dari BSG, Anggota DPRD Sulut Harap Duduk Bersama Cari Solusi
"Yang Workshop 2015 llu tindaklanjutnya apa. Workshop menghadirkan pakar-pakar bukan tidak penting, tapi hasilnya apa, kalau tanpa hasil itu berarti 0 besar " kata dia.
Workshop yang sudah ada sebelumnya harusnya ditindaklanjuti di tahun berikut, bukan membuat workshop lagi.
Ia menyadari tugas Badan Pengelola Perbatasan sebagai koordinasi bukan eksekutor, tapi jika menaikan level berpikir maka badan ini sangat strategis.
Anggaran saat ini cuma Rp 3,2 miliar per tahun, tak akan cukup. Kuncinya kreativitas, jika krearif tak segan anggara semisal Rp 12 miliar dikucur.
Baca: DPRD Sulut Rapat Bersama Kapolda, Bahas Pemilu, Hoaks sampai Siswa Ngelem
Kalau tidak kreatif maka yang ada hanya program warisan dari tahun lalu
"Jadi jangan sekadsd workshop, buat laporanya uang sudah habis terpakai," ujar Politisi PDIP ini.
Contoh program yang harusnya bagus pertemuan dengan kepala desa, camat daerah perbatasan.
Aspirasi semua dicatat, kemudian diteruskan untuk ditindaklanjutk berikan solusi, sayangnya kata Jems tidak melibatkan komisi I, padahal Komisi I bisa mendesak mitra kerja terkait untuk menindaklanjuti
Masalah perbatasan misalnya soal warga stateless istilahnya pisang, atau sapi (Pilipina Sanger, Sanger Pilipina)
Sudah sejak lama diangkaf ke workshop, tapi perkembangan trennya seperti apa tidak mencuat ke permukaan
Jems mengatakan tidak dalam posisi menolak ABPD 2019 yang sudah disahkan.
Ia berharap Badan Perbatasan berkreasi, jangan terpasung program warisan
Baca: Penatua Kristo Lumentut Ajak Semua Remaja Persiapkan Diri Mengikuti HPRG 2019