Tinggal Seorang Diri, Anak Yatim Piatu Bawa Sendiri Jasad Ibunya ke Tempat Penguburan Dengan Sepeda
Karena kemiskinan dan tak ada lagi sosok ayah, seorang anak yatim piatu di India ini harus menerima kenyataan pahit ibunya telah tiada.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kisah haru ini viral di media sosial. Inilah bukti kasih anak ke orangtuanya.
Anak laki-laki yatim piatu di India ini harus mengalami derita berlapis. Karena kemiskinan dan tak ada lagi sosok ayah, seorang anak yatim piatu di India ini harus menerima kenyataan pahit ibunya telah tiada.
Namun perih tak hanya sampai di situ, dirinya juga harus membawa mayat dana menguburkan ibunya seorang diri.
Tak ada ambulance atau kerangka mayat dibawa banyak orang, dia membawa jasad ibunya menggunakan sepedanya.
Anak yatim piatu di India yang bernama Saroj (17), viral di jagat internet karena beredarnya video yang memperlihatkan dirinya membawa jasad ibunya dengan sepeda.
Baca: Sebelum Jadi Presiden, Jokowi Ternyata Bercita-cita Jadi Ini
Baca: Pria Mabuk Masuk Kamar Warga Lalu Nyaris Perkosa Wanita di Buha, Teriakan Korban Didengar Tetangga
Mengutip Mirror, Saroj harus berjalan dengan bertelanjang kaki sejauh 5 kilometer sembari mendorong sepeda bututnya.
Hal ini terpaksa ia lakukan demi menguburkan jasad sang ibu, yang ia bawa dengan menggunakan sepeda.
Ia membawa jasad sang ibu ke hutan, tempat Saroj menguburkan jasad ibunya sendirian.
Baca: Polres Minsel Kembali Bekuk Pelaku Togel
Baca: Ustaz Abubakar Baasyir Tak Percaya akan Bebas
Kepergian sang ibu membuat Saroj kini hidup sendiri, setelah ia kehilangan sang ayah saat masih berumur 7 tahun.
Sepuluh tahun kemudian, giliran sang ibu yang meninggal dunia saat perjalanan mengambil air bersih.
Saroj memilih untuk membawa jasad sang ibu dengan sepeda dan menguburkannya sendiri di hutan karena tidak memiliki pilihan lain.
newslions.com
Mengutip Mirror, Saroj sempat meminta bantuan ke tetangga-tetangganya di daerah Karlabahali, Odisha, India.
Baca: Sifat Pendiam dan Pemalu Bripda Puput Yang Akan Menikah Dengan Ahok
Baca: Pembubaran Ibadah di Medan, GMKI Tomohon Berharap Pemerintah Tidak Tidur
Ia memohon bantuan warga di lingkungan tempat tinggalnya, agar sang ibu bisa dikremasi.
Namun sayang, permohonannya tersebut ditolak warga setempat.

Alasannya cuma karena keluarga Saroj berasal dari kasta yang lebih rendah.