Pembubaran Ibadah di Medan, GMKI Tomohon Berharap Pemerintah Tidak Tidur
GMKI Tomohon kecam aksi pembubaran jalannya ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Fildelfia di Medan
Penulis: | Editor: Chintya Rantung
Pembubaran Ibadah di Medan, GMKI Tomohon Berharap Pemerintah Tidak Tidur
TRIBUNMANADO. CO.ID, TOMOHON- Aksi pembubaran jalannya ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Fildelfia di Medan. Mendapat kecaman dari berbagai pihak. Diantaranya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tomohon.
"Aksi tersebut melanggar UUD yang berlaku di negara kita, sebagai negara hukum harusnya semua elemen mematuhi aturan kita. Ini pelanggaran terhadap Konstitusi kita, UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2) dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, kita seharusnya mematuhi hukum yang berlaku," kata Steve Tarore kepada TribunManado.co.id, Jumat (18/1/2019).
Menurutnya, setiap warga negara Indonesia berhak dan dilindungi memeluk agama dan beribadah, tidak ada ketentuan harus ada izin untuk ibadah.
Baca: Tak Diberi Uang Untuk Beli Shabu, Pria Panakukang Pukul Kepala Ibunya Dengan Linggis
"Tidak perlu ada izin, tidak ada ketentuan untuk hal itu, semua warga berhak dilindungi dalam beribadah, itu yanh benar sesuai Undang-undang"ujarnya
Menurutnya, Pasal 29 Ayat (2) UUD 1945 itu menegaskan negara harus menjamin serta memberikan perlindungan hingga memfasilitasi
"Negara seharusnya hadir menjamin serta memberikan perlindungan hingga memfasilitasi artinya kalau ada warga negara mau ibadah negara harus memfasilitasi, bukan malah terlibat merintangi," tuturnya.
“Ini sudah sangat gila perbuatan menghalangi orang beribadah, konstitusi negara kita sudah diperkosai terhadap orang-orang penghancur kerukunan,” tambahnya.
Baca: Kala Cinta Penelope HIjrah, dari Tatoan dan Selalu Berpenampilan Seksi, Kini Kenakan Hijab
Steve, berharap pemerintah tidak tidur, ia mendorong Kemenag dan Mendagri serta kapolri harus usut tuntas masalah ini
"Ini bukan masalah hanya 1 kali, tapi sudah banyak kali. Salah satu contoh gereja di Jambi," ujarnya.
“Karena itu para penguasa jangan tidur atau terfokus dalam keadaan politik pada saat ini, tapi dimana sih kerja kalian? mana hati nurani kalian? Lihatlah, mereka juga warga negara Indonesia yang harus dilayani, bukan mereka yang melayani,” tegasnya.