Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Balas Dendam Kakek Pemburu Buaya di Bolsel, Pernah Tikam 50 Ekor Buaya dengan Alat Sederhana

awal perburuan Salam Simbala dilakukan setelah menemukan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa penuh luka gigitan buaya.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado
Salman Simbala dan Buaya 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Dari sekian banyak kejadian, pasti ada satu dua hal yang bisa mengubah kehidupan seseorang secara drastis.

Begitupun yang terjadi dalam kehidupan seorang pria bernama Salam Simbala (64) warga Desa Dumagin B, setelah kehilangan anak yang diserang buaya pada 2009 silam.

Rasa trauma dan dendam tersebut terbenam di dalam hati Simbala yang terkenal dengan sebutan 'Sang Penakluk Buaya'.

Simbala yang ditemui di rumahnya, Sabtu (05/08/2017) silam menceritakan awal perburuan tersebut dilakukan setelah menemukan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa penuh luka gigitan sang predator.

Baca: Buaya Makan Orang di Minahasa - Netizen Sulut Duga Deasy Korban Pembunuhan: Ada yang Janggal!

"Rasa takut mati saya waktu itu telah hilang, rasanya saya ingin memburu seluruh buaya yang hidup di Desa Dumagin B," kata pria berjanggut panjang ini.

Dendam kesumat itu membuat Simbala tak takut menghadapi sang pembawa kematian.

Dengan modal nekat , ia menyisir semua lokasi yang diduga merupakan sarang pemangsa.

"Saya pernah menikam 50 ekor buaya namun lolos. Hanya 11 ekor tertangkap dengan modal tumbak dan tali," kata dia.

Simbala mengaku untuk menangkap hewan ini pergerakan harus cepat, sebab jika salah melangkah maka bisa jadi santapan buaya.

Hampir setiap hari ia menunggu buaya tersebut naik ke daratan untuk berjemur, kemudian menangkapnya seorang diri tanpa bantuan orang lain.

Baca: Prostitusi Online - Terungkap Ada Artis yang Dibayar Rp 7.5 Juta Permenit, Perdetiknya Rp 125 Ribu!

"Saya naik ke punggung buaya dan tekan matanya, kemudian mengikat mulutnya menggunakan tali nilon. Sebab kekuatan buaya akan menghilang ketika mulutnya tertutup,"ungkapnya.

Jika ada warga yang merasa terganggu, dirinya langsung bergerak cepat, menyiapkan umpan teripang sapi dan ayam. Kemudian memancing buaya untuk keluar dari sarangnya.

Simbala mengaku bukan hanya satu kali buaya berhasil terperangkap. Namun banyak juga yang lepas karena berontak dan merusak perangkap.

"Saya pernah menangkap buaya sepanjang lima meter," kata dia.

Salman Simbala dan Buaya
Salman Simbala dan Buaya (Tribunmanado)

Aktivitas menangkap, buaya seakan telah menjadi hobi yang tidak bisa dipisahkan. Namun lama kelamaan keluarganya mulai merasa khawatir dengan gelagat Simbala, karena takut menjadi korban buaya yang selanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved