Kisah Balas Dendam Kakek Pemburu Buaya di Bolsel, Pernah Tikam 50 Ekor Buaya dengan Alat Sederhana
awal perburuan Salam Simbala dilakukan setelah menemukan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa penuh luka gigitan buaya.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Setelah pensiun, pria berjanggut panjang menjalankan aktivitas dan pekerjaan baru menjadi seorang petani.
Menggarap lahan dan menghabiskan masa tuannya bersama keluarga dengan bercocok tanam.
“Sudah terlalu tua untuk melakukan itu, keluarga juga meminta saya untuk berhenti melakukan aktifitas ini,” kata pria berjanggut panjang yang pernah menumbak 50 ekor buaya serta berhasil menangkap 12 ekor buaya dengan modal tali dan tombak.
Saat ditemui, pria setengah abad ini terlihat sama seperti yang ditemui pada saat berburu buaya pada tahun 2017 silam.
Baca: Pengemis Ini Milik Kekayaan Lebih dari Rp 1 Miliar, Ia pun Punya Rumah Mewah, Tanah dan Tabungan
Saat ini tidak terlihat lagi peralatan untuk menangkap buaya yang terbuat dari batang bambu serta rangkaian besi. Entah dimana keberadaan peralatan si Hercules.
“Sekarang saya lebih nyaman bertani,” jelasnya.
Simbala tidak lagi bisa memenuhi panggilan masyarakat untuk menangkap buaya liar yang memangsa ternak.
“Karena selain saya tidak ada lagi yang berani melakukan hal ini,” jelasnya.
Pengalaman dan keberhasilannya menangkap buaya ketika dirinya masih muda kembali menyadarkan dirinya bahwa diusia seperti ini tidak lagi mampu melakukan hal yang serupa.
“Dulu memang rasanya sudah seperti aktivitas harian, tapi sekarang tidak lagi,” jelasnya.
Sementara itu Istrinya Subaeda Siolimbone, mengatakan, keluargannya telah melarang suaminya untuk melakukan perburuan buaya.
Baca: Saat Vlog Bareng Presiden, Kostum yang Dikenakan Agnez Mo Harganya Lebih dari Rp 500 Juta
Saat ini mereka tidak lagi tinggal di dekat muara melainkan berpindah ke dekat kawasan perkebunan.
“Agar dia (Simbala) tidak teringat untuk berburu buaya,” jelasnya.
Baca: Deretan Artis Indonesia Berdarah Manado yang Tersandung Kasus, dari Kasus Pelakor hingga Korupsi
Setelah mengetahui lewat pemerintah desa bahwa hewan tersebut dilindungi oleh undang-undang dia tidak lagi melakukan perburuan karena takut tersandung masalah hukum.
“Kami ikhlas dengan peristiwa tersebut,” jelasnya.