Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Balas Dendam Kakek Pemburu Buaya di Bolsel, Pernah Tikam 50 Ekor Buaya dengan Alat Sederhana

awal perburuan Salam Simbala dilakukan setelah menemukan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa penuh luka gigitan buaya.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado
Salman Simbala dan Buaya 

Simbala diminta oleh keluarganya untuk tinggal di dekat perkebunan dan menjauhi sungai tempatnya berburu buaya.

"Agar rasa trauma saya tidak berkepanjangan, saya diminta pindah ke perkebunan," kata dia.

Mengetahui buaya dilindungi, keluarganya melarang Simbala berburu buaya dan melakukan aktivitas bertani.

Dengan mata berkaca-kaca, dia menceritakan peristiwa buaya menghilangkan nyawa anaknya.

"Anak saya bersama saudara lainnya mandi di dekat muara sungai. Dia duduk ditepi sungai dan yang lain dalam sungai," kata dia.

Baca: Ternyata Ada 6 Muncikari Yang Fasilitasi Vanessa Angel di Kasus Prostitusi Online

Ia pun mencoba mencari anaknya hingga ke dasar sungai. Ia menduga ada sesuatu yang menarik anaknya masuk ke dalam dasar sungai.

"Istri saya (Subaeda Siolimbone) langsung pingsan mendengar anak saya menghilang di sungai," kata dia kesal.

Ia pun menghubungi aparat desa, aparat keamanan, dan warga untuk melakukan pencarian dengan menyusuri pesisir sungai.

Kata dia saat menemukan anaknya, sepatah kata pun tak mampu diucapkan, hanya emosi di dalam dada yang mengebu-gebu.

Baca: 8 Kasus Manusia Diterkam Buaya yang Menghebohkan, Ada yang Diterkam saat Mandi di Sungai hingga BAB

"Anak saya penuh gigitan buaya ada ditangan, dada dan bagian belakang. Buaya membawa anak saya ke sarangnya dalam kondisi tidak bernyawa," katanya.

Menurut dia, buaya yang menyerang anaknya adalah buaya yang berukuran sedang. Sebab jasad anaknya tidak langsung dimakan. 

Kisah Salman Simbala, Pria Pemburu Buaya yang Kini Pilih Jadi Petani

Setelah puas melampiaskan napsunya untuk membunuh buaya, Salman Simbala (65) warga Desa Dumagin B, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) akhirnya pensiun dari aktivitas memburu predator tersebut.

Seperti yang diketahui, Salman adalah warga desa setempat yang terkenal “jago” menangkap dan memerangkap penunggu muara sungai yang bisa menerkam siapa saja yang berada dekat dengannya.

Salam Simbala, Sang Pemburu Buaya Asal Desa Dumagin, Bolsel.
Salam Simbala, Sang Pemburu Buaya Asal Desa Dumagin, Bolsel. (TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN)

Aktivitas memburu buaya sejak tahun 2009 silam yang dilakukan karena merasa trauma anaknya dimangsa buaya saat ini telah dihentikan oleh “Hercules” nya warga Dumagin B.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved