Manado Macet, Pemprov Dikritik, Dinas PUPR Rencanakan Bangun Flyover di Lokasi Ini
Kota Manado makin macet, Pemprov Sulut diminta turun tangan memikirkan solusi.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Indry Panigoro
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kota Manado makin macet, Pemprov Sulut diminta turun tangan memikirkan solusi.
Demikian kritik disampaikan Billy Lombok, Anggota DPRD Sulut, Kamis (15/11/2017).
Legislator Partai Demokrat ini mengusulkan pembangunan flyover di Kota Manado
"Pemprov memikirkan solusi, misalnya pembangunan jalan layang untuk hindari kemacetan di Manado," ujar caleg DPRD Sulut dapil V Minsel-Mitra ini.
Baca: Berapa Lama si Seseorang Harus Betahan dalam Suatu Pekerjaan?
Kepadatan kendaraan di Kota Manado tak terhindar, karena Manado merupakan tempat pertemuan kendaraan dari daerah-daerah lain.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, Steve Kepel mengatakan, instansinya sudah menyiapkan rencana untuk mengatasi kemacetan.
Satu di antaranya memang harus membangun fly over.
Baca: Dokumen Boeing Beri Petunjuk Kerusakan Pesawat Lion Air JT-610
"Sudah ada desainnya mungkin tinggal perbaikan karena perkembangn kota," ujar Kepel.
Sudah ada desain flyover dibuat titik yakni Jalan Martadinata, depan SPBU Paal Dua dan Jalan Sudirman
"Pembangunannya tinggal menunggu lampu hijau dari pengambil kebijakan," ujar Steve.
Wagub Sulut, Steven Kandouw pun sepakat masalah kemacetan di Ibu Kota Provinsi Sulut ini harus ada solusi, dan Pemprov pun sudah memikirkan itu.
"Kalau bangun fly over siap saja, jalan kewenangan provinsi banyak di Manado, there's the will , there's the way," kata dia.
Baca: Cegah Balatkom dan Paham Radikal
Lanjut Wagub, soal mengatasi kemacetan, Pemprov Sulut tak menunggu pembangunan fly over, justru sementara ditinsaklanjuti pembangunan Rong Road III.
Jalan sepanjang 10 kilometer ini membentang dari Kalasey ke Winangun.
"RR III sudah mendesak, semakin hari semakin macet," ungkap dia.
Baca: Peserta Tes CPNS Sambut Baik Sistem Peringkat
Steven menyampaikan, pembebasan lahan akan rampung, dan RR III dibangun 2019.
"Padahal sudah turun Rp 150 miliar untuk RRIII siap tender, tapi syaratnya apabila pembebasan lahan selesai baru bisa tender," ujar dia. (ryo)