Kisah Wanita Kristen Dan Muslim Pelipat Uang Kertas Di Klenteng Bitung
"Saya muslim." Dia mengaku datang dari Jawa beberapa waktu lalu untuk ikut bosnya yang sering beribadah di klenteng.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Fransiska_Noel
Laporan Wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Wanita paro baya itu nampak ahli dalam menyusun uang emas atau disebut Kim Cua oleh penganut Tridharma.
Kim Cua dipersembahkan pada Dewa.
Caranya dibakar dalam sembahyang.
Jemarinya bak menari kala menjahit uang emas itu.
Pekerjaan rumit itu dilakukannya dengan santai.
Kadang sambil menjahit, ia bercakap - cakap dengan pekerja lainnya di klenteng Seng Bo Kiong Bitung.
Uto nama wanita itu.
Bukan warga keturunan Cina.
Bukan pula penganut Tridharma.
"Saya penganut Kristen," ujar dia kepada Tribun Manado, Senin (23/1) di ruang samping kanan Klenteng Seng Bo Kiong.
Uto mengaku bekerja melipat uang emas di Klenteng itu.
Dirinya sudah lima tahun bekerja di sana.
"Sudah cukup lama," beber dia.
Uto bercerita, mulanya ia bekerja di klenteng itu sebagai pekerja biasa.
Pelipat uang emas kala itu adalah seorang wanita tua.