Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Talaud Sulawesi Utara

Tanggapan Bupati Talaud hingga Mendagri soal Isu Dana Pemda Rp2,6 Triliun Mengendap di Bank

Menurut data yang dibeber Menkeu, Senin 20 September, Kepulauan Talaud memiliki nilai tabungan di bank sebesar Rp 2,62 triliun.

|
TribunManado
TALAUD - Kantor Bupati Talaud yang terletak di Kec. Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Dana Pemda disebut masih tersimpan di bank berdasarkan data Kementerian Keuangan. Kabupaten Talaud sebesar Rp 2,6 triliun. Hal itu ditanggapi Bupati Talaud Welly Titah hingga Mendagri Tito Karnavian. 

"Tidak benar karena APBD Kabupaten Talaud tahun 2025 hanya Rp 819 miliar," katanya saat dihubungi, Rabu (23/10/2025).

Hingga saat ini pun, realisasi penerimaan baru Rp 554 miliar.

Sedangkan realisasi belanja Rp 500,9 miliar meliputi belanja pegawai, barang, dan jasa; serta belanja modal.

Artinya, masih ada sekitar Rp 53 miliar yang belum digunakan dan Rp 265 miliar yang belum ditransfer.

"Iya (Rp 265 miliar belum diterima), karena penerimaannya bertahap per bulan, ditransfer dari pemerintah pusat," sambungnya.

Mendagri Tito Karnavian Sebut Ada Data yang Keliru

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kemudian meluruskan pernyataan Menteri Keuangan.

Tito mengungkapkan, sebagian data tersebut keliru. Salah satunya mengenai dana Pemkab Kepulauan Talaud

Data Menkeu menyebut, Pemkab Talaud punya dana di bank sebesar Rp 2,62 triliun.

Tito mengatakan, pihaknya langsung melakukan kroscek ke Bank Indonesia, Pemda Talaud dan BI. 

"Itu impossible (tidak mungkin). Padahal, APBD Talaud itu hanya 800 (miliar). Saya perintahkan staf cek ke bupati, ke keuangannya, keliru," kata Tito saat penyerahan dua unit ambulance laut untuk Pemkab Kep. Sangihe dan Pemkab Kep. Talaud di Dermaga Manado Bay, Kawasan Megamas Manado, Kamis (23/10/2025). 

Kata Tito, hasil pemantauan pihaknya di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), anggaran Pemkab Talaud tinggal Rp 60-an miliar.

"Mungkin sudah berubah ya karena anggaran ini sangat dinamis, berubah setiap hari," katanya. 

Mendagri menduga, kekeliruan data itu disebabkan faktor human error atau kesalahan manusia.

"Sepertinya ya, saya juga gak mau bilang itu pasti. Bisa saja kan," katanya. 

Selain Talaud, Mendagri juga kaget melihat data Kabupaten Banjarbaru, Kalsel yang berada di urutan ketiga. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved