Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penderita HIV AIDS di Sulut

Cerita Seorang Penderita HIV AIDS di Sulut, Tetap Tegar Demi Anak meski Dijauhi Warga hingga Sahabat

Seorang ibu rumah tangga menuturkan, ia tertular penyakit HIV dari sang suami yang bekerja di kapal.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com/SURYA/PUR
HIV AIDS - Potret aksi massa menyuarakan tentang HIV AIDS. Simak cerita Seorang Penderita HIV AIDS di Sulut. Tetap tegar demi anak meski dijauhi warga hingga sahabat. 

- Penularan dari ibu yang positif HIV ke anak

HIV dapat ditularkan ke anak selama masa kehamilan, pada proses persalinan, dan saat menyusui.

- Penularan melalui transfusi darah

Kemungkinan risiko terjangkit HIV melalui transfusi darah dan produk-produk darah yang terkontaminasi ternyata lebih tinggi (lebih dari 90 persen).

Kendati demikian, penerapan standar keamanan darah menjamin penyediaan darah dan produk-produk darah yang aman, memadai dan berkualitas baik bagi semua pasien yang memerlukan transfusi darah.

Gejala HIV

Dituliskan dalam bahagia.kemsos.go.id, berikut ini gejala stadium klinis HIV berdasarkan WHO.

- Stadium I

Belum timbul gejala dan adanya pembesaran kelenjar limfa;

- Stadium II

Berat badan (BB) menurun infeksi saluran nafas herpes zooster ulkus mulut, ruam kulit, infeksi jamur kuku;

- Stadium III

Berat badan (BB) menurun diare kronis lebih dari sebulan, demam menetap, TB paru, kandidiasis dan anemia;

- Stadium IV

Wasting syndrome, Toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, herpes simplek, sarkoma kaposi, TB extraparu, meningitis kriptokokus, encefalopati HIV, dll.

Identifikasi AIDS

AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:

- Tahap I: penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.

- Tahap II: meliputi infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak kunjung sembuh.

- Tahap III meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru,

- Tahap IV meliputi penyakit parasit pada otak (toksoplasmosis), infeksi jamur kandida pada saluran tenggorokan (kandidiasis), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru.

Mitos Seputar HIV/AIDS

Dikutip dari Konsulat Jendral Republik Indonesia, berikut ini berbagai mitos seputar HIV/AIDS.

1. Apakah HIV dapat menular melalui gigitan nyamuk atau seranga lain?

Jawabannya: SALAH.

HIV tidak dapat menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya.

2. HIV dapat menyebar melalui persentuhan secara biasa?

SALAH.

HIV tidak dapat ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah ataupun tempat kerja.

HIV juga tidak dapat ditularkan melalui jabat tangan, pelukan, menggunakan toilet atau minum.

3. HIV menyebar melalui bersin/batuk dan minum dengan gelas yang sama?

SALAH.

HIV tidak dapat ditularkan melalui gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau bahkan ketika terpapar batuk/bersin dari penyandang infeksi HIV.

4. HIV hanya menjangkiti kaum homoseksual dan pengguna narkoba.

TIDAK.

Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagi penggunaan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV.

5. Seseorang yang terkena HIV dapat dilihat dari penampilannya.

TIDAK.

Kita tidak dapat mengetahui apakah seseorang menyandang HIV atau AIDS hanya dengan melihat penampilan mereka.

Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus. (TribunManado.co.id-Art/Tribunnews.com-KristinaWulandari)

-

Baca juga: Kasus HIV AIDS Alami Peningkatan, Dinkes Sangihe Ungkap Penyebabnya, Kini Gencar Sosialisasi

 

 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved