Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Cerita Juvanda Sandinganeng, Atlet Sambo Putri Sulawesi Utara, Peraih Emas di PON Bela Diri 2025

Juvanda Sandinganeng, atlet Sambo putri Sulawesi Utara, berhasil membawa pulang satu-satunya medali emas untuk kontingen Sulut.

TribunManado
PODCAST - Juvanda Prisilia Sandinganeng, atlet Sambo putri asal Sulawesi Utara, berhasil mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk kontingen Sulut pada ajang PON Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah. Prestasi tersebut menjadi topik utama dalam Tribun Manado Podcast edisi Jumat, 31 Oktober 2025, yang digelar di Kantor Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. 

Host: Bisa ceritakan masa kecil Vanda seperti apa?

Vanda: Waktu usia saya masih 9 tahun, papa sempat suruh saya main bulu tangkis. Papa sudah beli raket, suruh saya latihan, setiap sore kami bermain bulu tangkis karena maunya saya terjun ke bulu tangkis. Pas Vanda ada acara
keluarga di Kolongan, di Batu Dawas, Vanda lihat ada yang sementara latihan. Vanda penasaran mereka sedang latihan apa karena sepertinya seru. Kata mereka lagi latihan taekwondo. Pas Vanda tanya ke mama mau ikut itu, mama bilang terserah. Terus sepupu-sepupu ajak saya ke Bank Sulut sampai akhirnya saya latihan di sana. Setelah beberapa kali latihan, pas ada kegiatan sparing Vanda ikut. Saat ada yang tanya 'ada yang mau sparing?' saya langsung angkat tangan.

Host: Berarti umur 9 tahun sudah latihan taekwondo?

Vanda: Iya.

Host: Wow. Sampai sekarang umur berapa?

Vanda: Dua puluh.

Host: Selain karena latar belakang keluarga atlet, biasanya kalau orang itu bela diri dia tertarik karena ingin
bela diri biar tidak dianggap remeh, apakah Vanda begitu juga?

Vanda: Iya, Kak. Waktu SMP ada orang mengganggu di kelas waktu Vanda sedang belajar. Vanda dilempar-lempar pakai kertas. Saya bilang 'jangan, jangan'. Pas Vanda bilang jangan, dia malah memukul. Lantaran Vanda sudah belajar bela
diri ya, jadi bisa jaga diri.

Host: Waktu itu berkelahi atau?

Vanda: Iya. Waktu itu kita berkelahi, Kak. Waktu itu kan di tangga, dia sampai jatuh ke bawah karena kena ap chagi (tendangan depan). Dari situ tidak ada lagi yang ganggu Vanda.

Host: Bagaimana ceritanya sampai Vanda bisa latihan Sambo?

Vanda: Untuk sekarang Vanda nggak pernah latihan Sambo. Cuma Vanda latihan MMA. Sambo mirip juga dengan MMA kan latihannya.

Host: Bagaimana Coach melihat bakat dari Vanda dan percaya bahwa Vanda akan menjadi seperti ini?

Coach: Awalnya saya juga tidak terlalu tahu pasti skill-nya di luar Taekwondo. Nah, waktu itu ada event Muay Thai yang digelar di KONI yang di Sario, KONI Sulut. Nah, saya lihat dia ini bagus cuma pada waktu itu kok dia main kalah. Bukan
kalah teknik tapi kalah stamina. Dia kalah stamina. Itu kejadiannya tahun lalu. Nah, setelah itu saya berpikir anak ini
mungkin kalau mau kasih dia jadi atlet MMA, dia pasti jadi. Nah, saya tawari dia mau nggak latihan dengan saya, latihan MMA? Jawabnya 'Oh, suka coach'. Dari sekian banyak orang di pertandingan itu, cuma Vanda yang saya ajak. Saya bilang, 'Mungkin kamu mau lebih bersinar di MMA. Yang penting yakin dan harus kuat karena latihannya memang beda dari latihan cabor yang lain'. Kita start latihan sama-sama itu bulan Februari tahun ini. Satu hari itu kita bisa latihan tiga sampai empat kali. Pagi, siang, baru sore sampai malam. Pokoknya cuma istirahat makan, gas lagi. Setelah
saya lihat Vanda sudah bagus, pas ada pertandingan gulat, saya coba ikutkan.

Host: Berarti Vanda latihannya MMA?

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved