Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo di DPRD Sulut

Daftar Tuntutan Demo Aliansi Sopir Dump Truck di DPRD Sulawesi Utara

"Antrean di mana-mana. Sopir-sopir tidak ada penghasilan karena sebagian besar gajinya harian," kata aktivis asal Minahasa Utara ini.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Fernando Lumowa
DEMONSTRASI - Sopir dump truck menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Dalam tuntutan, mereka meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Aliansi Sopir Dump Truck Sulawesi Utara (AS-DT Sulut) menggelar unjuk rasa di DPRD Sulut, Senin (29/9/2025). 

Mereka menyuarakan keluh kesah betapa sulitnya mendapatkan solar subsidi saat ini. 

Untuk bisa mengisi tangki truk sebelum mencari nafkah, mereka harus antre berjam-jam bahkan seharian.

Kadang malah tidur di truk. 

Kordinator Aksi, William Luntungan, mengungkapkan mereka kembali berdemo karena solar subsidi akhir-akhir ini semakin  sulit. 

"Antrean di mana-mana. Sopir-sopir tidak ada penghasilan karena sebagian besar gajinya harian," kata aktivis asal Minahasa Utara ini. 

Berikut 7 Poin Tuntutan AS-DT saat berdemo di DPRD Sulawesi Utara:

1. Meminta untuk setiap wilayah Manado, Minut, Bitung, Tomohon, Tondano, Mitra harus ada beberapa SPBU yang diawasi khusus oleh APH, BPH Migas dan pemerintah daerah guna pengawasan penyaluran BBM solar subsidi tepat sasaran. 

2. Copot Kepala BPH Migas dan Pertamina Sulut karena tidak mampu melaksanakan fungsi pengawasan di setiap SPBU. 

3. Meminta Kapolda Sulut untuk bantu perketat pengawasan di setiap SPBU, karena diduga adanya praktek penyalahgunaan gunakan solar subsidi yang dilakukan oleh petugas SPBU. 

DEMONSTRASI - Sopir dump truck menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Dalam tuntutan, mereka meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi.
DEMONSTRASI - Sopir dump truck menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Dalam tuntutan, mereka meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

4. Meminta gubernur dan Pertamina membentuk tim pengawasan BBM solar subsidi yang melibatkan BPH Migas/APH serta perwakilan organisasi dump truck. 

5. Meminta kepada pihak Pertamina untuk mempermudah pengurusan barcode solar subsidi. 

6. Jika kami masih mengalami kesulitan dalam mengisi BBM solar, maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa dengan menggerakan seluruh anggota asosiasi di Sulawesi Utara

7. Meminta kepada bapak gubernur untuk mempermudah pengurusan UIN Galian C (material pasir, batu, dll) karena Galian C merupakan salah satu sumber pendapatan bagi kami supir angkutan material.

Dituduh Selingkuh

Aliansi sopir dump truck menggelar demonstrasi di DPRD Sulawesi Utara, Senin (29/9/2025) siang. 

Ratusan dump truck terparkir di depan kantor DPRD Sulut, Jalan Raya Manado Bitung, Kairagi Satu, Mapanget, Manado. 

Truk bertubuh besar diparkir, memakan dua lajur jalan. 

Sopir truk berunjuk rasa menyampaikan tuntutan ke DPRD Sulawesi Utara terkait sulitnya mereka mendapatkan solar subsidi. 

Karena sulit, mereka sering antre berjam-jam bahkan lebih dari sehari.

Baca juga: Baru Terungkap Ternyata Lantai 2 Kosan Arya Daru Ada Gudang Tersembunyi, di Kiri Kanan Terdapat Ini

Baca juga: Curhatan Sopir Dump Truck Sulawesi Utara Saat Demo, Gara-Gara Solar Dituduh Selingkuh

Salah seorang demonstran mengungkapkan, karena kondisi ini rumah tangga mereka terancam. 

"Karena antre berjam-jam, bahkan tidak pulang semalam bini kira kami ini sudah selingkuh. Mereka sudah curiga, padahal bekerja," kata seorang demonstran. 

Koordinator aksi, William Luntungan, mengungkapkan mereka kembali berdemo karena solar subsidi semakin sulit. 

"Antrean di mana-mana. Sopir-sopir tidak ada penghasilan karena sebagian besar gajinya harian," kata aktivis asal Minahasa Utara ini. 

Ini kesekian kali mereka berkeluh kesah ke DPRD Sulut

Tahun lalu, dua kali para sopir RDP dengan Komisi II DPRD Sulut

"Pertama di awal tahun dengan ibu Sandra (Rondonuwu) dan kedua akhir tahun dengan Jeane, Komisi II tapi hasilnya tetap sama," ujarnya. 

Jauh sebelumnya pada tahun 2021 ada kesepakatan rekomendasi RDP Komisi II dengan sopir, Pertamina, dan para pihak.

Kesepakatannya, tidak ada lagi antrean kendaraan solar subsidi.

"Tapi bohong semua itu, sampai hari ini malah menjadi-jadi," katanya lagi. 

DEMONSTRASI - Sopir dump truck menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Dalam tuntutan, mereka meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi.
DEMONSTRASI - Sopir dump truck menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Dalam tuntutan, mereka meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

Will merasa ada keanehan dengan kondisi saat ini.

Sebab penelusuran mereka kuota solar subsidi di SPBU tidak pernah dikurangi. 

Hanya saja, selalu terjadi antrean.

"Kuota dengan jumlah kendaraan yang ada sebenarnya lebih dari cukup, tapi herannya selalu langka. Apakah solar mudah menguap?" tanyanya.

Ia bilang, permintaan mereka tidak muluk-muluk. Para sopir minta disediakan SPBU khusus agar tidak perlu antre.

"Ini tidak wajar, kalau kita antre sekali isi bisa untuk 2-3 hari. Tapi ini ada yang tiap hari mengisi. Ini tugas aparat," katanya lagi.

Fakta sehari-hari di lapangan, antrean solar bisa lebih dari enam jam dan bahkan sampai sehari.

"Kemarin saya antre pukul 06.00 Wita nanti isi 14.00 Wita," kata Buang, sopir asal Airmadidi.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved