Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Sulut Korban TPPO

Ramai Warga Sulut Pergi ke Kamboja, Disnakertrans Sebut Bukan Tak Ada Lowongan Kerja Tapi karena Ini

Masalah utama banyak warga Sulawesi Utara (Sulut) tak diterima di perusahaan lokal bukan karena minimnya lapangan kerja di Sulut. 

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Indri Panigoro
KONFIRMASi : Hendi Musa Bagania, S.STP, M.Si, Plh. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Provinsis Sulawesi Utara (Sulut). Hendi menyebut, salah satu akar masalah banyak warga Sulut tak diterima di perusahaan lokal yang mereka inginkan karena kompetensi tenaga kerja yang tidak memadai.  

"Diduga persyaratannya kerja di luar itu tidak terlalu rumit dibandingkan dengan di daerah, sehingga banyak warga Sulut yang tertarik untuk bekerja di Kamboja," kata Dosen Unsrat itu saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu, (23/8/2025). 

Ia menambahkan bahwa perbedaan upah dan kemudahan proses kerja menjadi faktor penentu bagi warga Sulut untuk memilih bekerja di luar negeri.

"Pemerintah perlu memperhatikan hal ini dan meningkatkan kesempatan kerja di Sulawesi Utara dengan menawarkan upah yang kompetitif dan proses yang lebih mudah," tambahnya.

Lanjut Vecky, meski Pemerintah Sulut telah melakukan berbagai langkah, seperti pengembangan investasi, infrastruktur, kemitraan dengan usaha besar, pengembangan koperasi dan UMKM, serta upaya lainnya seperti magang dan job fair, tetapi faktor gaya hidup warga Sulut yang terkesan tinggi juga berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk bekerja di luar negeri.

“Gaya hidup bisa saja berpengaruh dan akhirnya terpengaruh kan. Hal inilah yang kemudian memutuskan mereka mencari penghasilan lebih tinggi di luar negeri,” pungkas Vecky.

Ini Berkas yang Harus Dilengkapi Warga Sulut Jika Ingin Kerja di Luar Negeri Secara Resmi

Jika mau bekerja di luar negeri secara resmi, ada berkas-berkas penting yang harus disiapkan.

"Sebenarnya, peluang kerja resmi di luar negeri sangat terbuka lebar. Negara-negara seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, bahkan hingga Jerman dan Bulgaria, membuka kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia," jelas Kepala BP3MI Sulut, M. Syachrul Afriyadi, S.Kom., MAP melalui Tim Pelindungan dan Pemberdayaan BP3MI Sulut Lussy Lucia Lumi., Kamis (21/8/2025)

Hanya saja kata Lucia, ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi, seperti untuk tenaga kesehatan (perawat/ners) yang membutuhkan kualifikasi tertentu.

Syarat Kerja di Luar Negeri

Beberapa berkas wajib yang harus disiapkan adalah KTP, ijazah, surat izin keluarga, dan rentang usia 19-45 tahun. 

Persyaratan ini penting agar proses keberangkatan menjadi aman dan terhindar dari modus penipuan.

Jangan sampai, kata Lucia karena tergiur janji yang tidak masuk akal, Anda malah menempuh jalur ilegal yang bisa membahayakan diri sendiri.

Tambah Lucia Lumi, BP3MI Sulut rutin melakukan sosialisasi dan pelatihan, termasuk penyebaran selebaran informasi tentang prosedur resmi kerja di luar negeri. Namun, lembaga ini mengakui bahwa syarat yang ketat seringkali jadi kendala bagi sebagian warga.

“Banyak yang ingin cepat, cari jalan gampang karena lihat gaji besar. Padahal seleksi resmi memang lebih ketat, ada 15 poin ceklis yang harus dipenuhi sebelum keberangkatan. Kalau satu saja tidak diceklis artinya tidak bisa berangkat dan itu demi keselamatan pekerja, kata BP3MI.

BP3MI Sulut juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan tawaran kerja instan lewat media sosial atau agen yang tidak jelas. Semua peluang kerja resmi bisa diakses melalui jalur pemerintah, baik BP3MI maupun BP2MI.

“Lebih baik perbanyak peluang kerja resmi di dalam negeri maupun lewat job fair. Jangan korbankan masa depan dengan jalur ilegal. Kalau jalur resmi jelas gaji, hak, dan perlindungan hukumnya,” pinta Lucia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved