Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Sulut Korban TPPO

Kisah Alfri, Warga Sulut yang Pulang Linglung dari Kamboja, Selama 2 Minggu Lari tak Pakai Celana

Alfrianel Wahani pulang pada Mei 2025 dalam kondisi linglung, sulit berkomunikasi, bahkan sempat diamankan warga karena masuk ke rumah orang.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Indri Panigoro
KORBAN DUGAAN TPPO" Alfrianel Wahani (23), pemuda asal Desa Lopana, Amurang, Minahasa Selatan (Minsel), Sulut. Alfri pulang dari Kamboja pada Mei 2025 dalam kondisi linglung, sulit berkomunikasi, bahkan sempat diamankan warga karena masuk ke rumah orang. 

Hatinya luluh pikirnya melayang. Dengan uang pegangan seadanya, ia membagikan sedikit demi sedikit kepada orang-orang yang ditemuinya. Bahkan celana satu-satunya yang ia kenakan pun ia berikan.

"Saat itu, pikiran saya cuma kasihan, jadi saya mau bantu orang. Rasanya semua yang saya punya mau saya kasih saja, bahkan hampir paspor juga mau saya kasih," kenang Alfri.

Karena tanpa celana, ia mengikat kemejanya di pinggang, membuatnya mirip rok. Minggu demi minggu ia bertahan di jalanan, bersembunyi dari orang asing yang dianggap ancaman. Hingga suatu hari, ia dikira pencuri karena masuk ke rumah warga.

Kondisi Alfri sempat viral di media sosial. Dalam sebuah video, ia tampak pucat, linglung, berjalan tanpa arah. Gerakannya seperti orang kehilangan kesadaran. Ia sendiri mengaku hanya merasakan panik.

Akhirnya, pada 24 Mei 2025, Alfri berhasil dipulangkan.

Kakaknya, Yunita Wahani, bercerita bahwa keluarga sempat kehilangan komunikasi dengan Alfri selama hampir sebulan. "Hari demi hari kami terus berdoa, bahkan sampai sekarang kami masih terus berdoa untuk Alfri. Tapi bersyukur, biar dia linglung, yang penting dia selamat," kata Yunita dengan terbata-bata dan air mata yang mulai menetes di pipinya.

Yunita menduga bahwa adiknya sengaja jadi korban tukar kepala.

"Saya pikir-pikir juga, sepertinya adik saya ini sengaja dibawa ke Kamboja untuk menggantikan orang lain yang tidak bisa membayar tebusan," ucap kakak Alfri. (Ind)

Baca berita terkait di bawah ini:

Baca juga: Dari Harapan Menjadi Neraka: Mengungkap Korban TPPO dari Sulut di Thailand, Kamboja dan Myanmar

Baca juga: Dijanjikan Kerja di Rumah Makan, Warga Sulut Ini Nyatanya Cuma Jadi Budak Scam Love di Kamboja

Baca juga: Akhirnya Terungkap Cara Agen Scam Kamboja Tipu Warga Sulut, Pakai Nama Thailand Supaya Tak Dicurigai

Baca juga: Warga Sulut Rekrut 100 Orang Kerja di Kamboja, Beber Syarat Kerja dan Jalur Supaya Lolos Pemeriksaan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved