Wakil Rakyat Sulut
45 Anggota DPRD Sulawesi Utara Kembali Reses, Serap Aspirasi Masyarakat di Dapil Masing-masing
45 anggota DPRD Sulawesi Utara kembali turun lapangan melaksanakan reses di dapil masing-masing.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Empat puluh lima anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut) kembali turun lapangan melaksanakan reses di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Masa reses persidangan ketiga DPRD Sulawesi Utara berlangsung Agustus hingga 6 September nanti.
Terkait itu, sebagian besar anggota DPRD Sulawesi Utara meninggalkan dapil untuk menerima aspirasi mahasiswa dan masyarakat saat aksi unjuk rasa Senin hingga Selasa 1-2 September di Kota Manado.
Sekretaris DPRD Sulawesi Utara, Weliam Niklas Silangen mengungkapkan, sebagian besar legislator Gedung Cengkih telah kembali ke dapil masing-masing.
"Anggota yang kemarin sempat menerima aspirasi saat demo sudah kembali ke dapil untuk serap aspirasi," kata Silangen kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (3/9/2025).
Kata Silangen melanjutkan, ada beberapa anggota DPRD Sulawesi Utara yang terlanjur berada di dapil dan tak dapat ke Manado untuk menerima aspirasi pendemo.
"Waktu reses masih ada beberapa hari dan akan dimaksimalkan untuk menyerap aspirasi masyarakat," ujarnya lagi.
Rapat paripurna reses masa persidangan ketiga tahun 2025 direncanakan pada Selasa 9 September 2025.
"Dalam rapat ini anggota DPRD akan menyampaikan aspirasi yang mereka terima saat reses," tambah Silangen.
Ketua DPRD Sulut Temui Para Pendemo
Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen menemui para pendemo dari berbagai elemen aliansi mahasiswa dan masyarakat di area Kantor DPRD Sulawesi Utara, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulut, Senin (1/9/2025).
Andi Silangen menemui pendemo di depan gerbang kantor DPRD. Ia bersama Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie.
Turut serta para anggota DPRD Sulut lintas partai.
Andi Silangen mengungkapkan, DPRD Sulut siap menerima aspirasi.
Ia bahkan mengajak para pendemo berdemo. Andi Silangen pun memimpin doa. Ratusan pendemo pun turut berdoa.
"Silahkan kalian menyampaikan aspirasi. Kami siap mendengar dan akan mengakomodir," kata Andi Silangen.
Terjadi dialog antara pendemo, Andi Silangen dan Kapolda Irjen Pol Roycke Langie.
Pendemo menuntut mereka bisa masuk ke halaman gedung Deprov Sulut.
Sementara, Andi Silangen mengatakan, pihaknya dapat menerima perwakilan kelompok pendemo di ruangan paripurna.
"Silahkan berembuk, perwakilan yang akan menyampaikan aspirasi kepada kami," kata politisi PDIP ini.
Irjen Roycke Langie sebelumnya lebih dulu turun ke gerbang DPRD menemui perwakilan, pemimpin para pendemo.
Ia menyampaikan pesan kepada para demonstan aksi damai ini sebelum memulai orasi.
"Adik-adik sekalian silahkan sampaikan aspirasi tapi kita perlu mengingat, semua ada aturannya. Kebebasan berpendapat dijamin undang-undang tapi harus bertanggungjawab," kata Irjen Roycke Langie di area Kantor DPRD Sulut, Kairagi Satu, Mapanget, Manado, Senin (1/9/2025).
Irjen Roycke Langie juga meminta pendemo menyampaikan aspirasi tidak anarkis.
"Kalian ini adalah penerus. Suatu saat nanti menggantikan kami. Ada yang akan jadi anggota DPRD, ada mungkin yang jadi kapolda," ujar Langie.
Perwakilan aliansi mahasiswa di Manado juga sempat memberikan orasi.
Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membawa bendera berwarna hijau hitam saat bergerak menuju Kantor DPRD Sulut.
Dalam orasinya, salah seorang perwakilan mahasiswa menegaskan bahwa aksi ini tidak bertujuan menciptakan kericuhan, melainkan sebagai bentuk tekanan moral kepada pemerintah pusat.
“Saya sampaikan aksi ini tidak mengharapkan chaos melainkan kita mengharapkan mengguncangkan pemerintah pusat. Kami ingin menuntut keadilan, karena saat ini pemerintah pusat membunuh rakyatnya sendiri,” seru salah satu orator.
Mereka menyebut aksi ini sebagai evaluasi terhadap kinerja pemerintah yang dinilai semakin menyulitkan rakyat.
“Hidup mahasiswa. Kita evaluasi pemerintah, sudah cukup negara kita menderita. Ini evaluasi karena penderitaan kita semua rakyat,” lanjutnya.
Selain menyuarakan kritik terhadap pemerintah pusat, massa aksi juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian.
“Kami kecewa dengan kinerja polisi. Polisi pelindas masyarakat,” ungkap salah satu peserta aksi. (Ndo)
-
Baca juga: Demo di DPRD, Mahasiswa Ditangkap dan Diduga Dipukul Polisi, LBH Manado: Pengacara Juga Dianiaya
RUU Perampasan Aset Jadi Prioritas Pemerintah, Prabowo Desak DPR Segera Tuntaskan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Manado Rabu 3 September 2025, Cek Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Tomohon Rabu 3 September 2025, Cek Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Demo di DPRD, Mahasiswa Ditangkap dan Diduga Dipukul Polisi, LBH Manado: Pengacara Juga Dianiaya |
![]() |
---|
Ketika Protes Menyentuh Ranah Privat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.