Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo di Sulut

Kapolda Sulut Sampaikan Pesan kepada Para Pendemo sebelum Suarakan Aspirasi di Kantor DPRD Sulut

Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke H Langie turun ke gerbang DPRD Sulut. Ia menemui perwakilan, pemimpin para pendemo. 

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku
DEMO - Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke H. Langie (baret biru/depan) saat berada di tengah aksi demo, di area Kantor DPRD Sulut, Senin 1 September 2025. Ia berdialog dengan para pendemo dan menyampaikan pesan agar menjaga keamanan bersama saat menyampaikan aspirasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa aliansi organisasi mahasiswa di Sulawesi Utara menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado pada Senin 1 September 2025.

Mereka tiba sekitar pukul 13.30 Wita. Rombongan pertama, ratusan mahasiswa ini berasal organisasi kemahasiswaan seperti GMKI, PMII, PMKRI, gabungan mahasiswa Unsrat, Fakultas Teologi UKIT. 

Rombongan ini bergerak dari arah Interchange Manado.

Kelompok kedua, ratusan mahasiswa yang membawa panji HMI masuk dari arah Kairagi Manado. 

Setibanya di depan Kantor DPRD Sulut, rombongan mahasiswa ini langsung meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu-lagu pembakar semangat. 

Tak berapa lama, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke H Langie turun ke gerbang DPRD. Ia menemui perwakilan, pemimpin para pendemo

"Adik-adik sekalian silahkan sampaikan aspirasi tapi kita perlu mengingat, semua ada aturannya. Kebebasan berpendapat dijamin undang-undang tapi harus bertanggungjawab," kata Kapolda Irjen Roycke Langie, Senin (1/9/2025). 

Ia meminta pendemo menyampaikan aspirasi tidak anarkis.

"Kalian ini adalah penerus. Suatu saat nanti menggantikan kami. Ada yang akan jadi anggota DPRD, ada mungkin yang jadi kapolda," ujar Langie. 

Perwakilan aliansi mahasiswa di Manado juga memberikan orasi.

Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membawa bendera berwarna hijau hitam saat bergerak menuju Kantor DPRD Sulut.

Dalam orasinya, salah seorang perwakilan mahasiswa menegaskan bahwa aksi ini tidak bertujuan menciptakan kericuhan, melainkan sebagai bentuk tekanan moral kepada pemerintah pusat.

“Saya sampaikan aksi ini tidak mengharapkan chaos melainkan kita mengharapkan mengguncangkan pemerintah pusat. Kami ingin menuntut keadilan, karena saat ini pemerintah pusat membunuh rakyatnya sendiri,” seru salah satu orator.

Mereka menyebut aksi ini sebagai evaluasi terhadap kinerja pemerintah yang dinilai semakin menyulitkan rakyat.

“Hidup mahasiswa. Kita evaluasi pemerintah, sudah cukup negara kita menderita. Ini evaluasi karena penderitaan kita semua rakyat,” lanjutnya.

Selain menyuarakan kritik terhadap pemerintah pusat, massa aksi juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian.

“Kami kecewa dengan kinerja polisi. Polisi pelindas masyarakat,” ungkap salah satu peserta aksi. (Ndo/Ren) 

-

Baca juga: Polisi Berencana Tutup Jalur Menuju DPRD Sulut Jelang Demo di Manado

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved