Torang Kanal
Dari Jurnalis Jadi Barista: Elisabet Horman Wujudkan Mimpi Lewat Kafe “Kopi Dulu” di Sangihe
Setelah hampir 3 tahun 9 bulan meniti karier di dunia jurnalistik, Elisabet memutuskan untuk membuka usaha kafe yang diberi nama “Kopi Dulu.”
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Gryfid Talumedun
Ringkasan Berita:
- Elisabet Horman (26), mantan jurnalis Tribun Manado, beralih profesi dengan membuka kafe bernama “Kopi Dulu” di Tahuna, Sangihe, setelah hampir 4 tahun berkarier di media.
- Kafe “Kopi Dulu” resmi diluncurkan di Festival Seni Budaya Sangihe dan langsung menarik perhatian pengunjung, terutama kalangan muda pencinta kopi.
- Mengusung konsep sederhana dan modern, kafe ini menawarkan berbagai menu kopi dan non-kopi dengan harga terjangkau serta menjadi wadah kreativitas bagi anak muda Sangihe.
TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE — Semangat wirausaha anak muda di Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali terlihat melalui langkah berani Elisabet Horman (26), mantan jurnalis Tribun Manado yang kini beralih profesi menjadi pengusaha muda.
Setelah hampir 3 tahun 9 bulan meniti karier di dunia jurnalistik, Elisabet memutuskan untuk membuka usaha kafe yang diberi nama “Kopi Dulu.”
Kafe “Kopi Dulu” resmi diperkenalkan kepada masyarakat pada Festival Seni Budaya Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang berlangsung di Pelabuhan Tua Tahuna.
Baca juga: Bupati Sangihe dan Forkopimda Latihan Menembak Bersama Lanal Tahuna, Latih Fokus dan Kesiapsiagaan
Kehadiran kafe ini langsung menarik perhatian pengunjung festival, terutama kalangan muda yang gemar menikmati suasana santai sambil menyeruput kopi.
Elisabet, yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, mengaku langkah ini adalah bagian dari mimpinya untuk membangun usaha di kampung halaman.
“Saya ingin menciptakan tempat nongkrong yang nyaman dan menghadirkan cita rasa kopi yang berkualitas dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Menu yang ditawarkan di “Kopi Dulu” cukup beragam, mulai dari Americano (Rp10.000), Coffee Latte (Rp12.000), Cappuccino (Rp12.000), Creamy Coffee (Rp14.000), hingga menu khas Kopidulu Ce’es (Rp15.000).
Tak hanya kopi, tersedia juga menu non-coffee seperti Matcha Original (Rp12.000) dan Matcha Latte (Rp14.000).
Dari berbagai menu yang disajikan, Coffee Latte menjadi minuman favorit pelanggan, terutama di kalangan anak muda.
Cita rasanya yang lembut dan seimbang membuatnya menjadi pesanan terbanyak sejak hari pertama pembukaan.
Menurut Elisabet, nama “Kopi Dulu” dipilih karena mencerminkan kebiasaan sederhana masyarakat yang sering mengawali aktivitas dengan secangkir kopi.
“Kalimat ‘kopi dulu’ itu sudah jadi gaya hidup sebelum bekerja, ngobrol, atau sekadar bersantai,” katanya sambil tersenyum.
Kafe ini mengusung konsep sederhana namun hangat, dengan desain yang memadukan unsur modern dan lokal.
Elisabet berharap usahanya dapat berkembang dan menjadi wadah kreatif bagi anak muda Sangihe.
“Kopi Dulu bukan hanya tempat ngopi, tapi juga tempat berbagi ide, cerita, dan semangat,” tutupnya penuh optimisme.
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
| Sosok Riska Saleh, Cewek Inspiratif Berdarah Sulut, Buktikan Kuliah Sambil Kerja Bukan Hal Mustahil |
|
|---|
| Sefanya Saletia Mahasiswi Sosiologi Agama IAKN Manado, Bercita-cita Jadi Peneliti yang Menginspirasi |
|
|---|
| Sosok Aviliani Mokoginta, Mahasiswi Psikologi Berjiwa Wirausaha yang Menginspirasi Kaum Perempuan |
|
|---|
| Sosok Fyrda Ramadhanty, Wanita Multitalent di Sangihe Sulawesi Utara, Aktif Berwirausaha |
|
|---|
| Sosok Lintang Yustiyari Dani, Cewek Kotamobagu yang Berjiwa Seni, Punya Mimpi Jadi Bidan Profesional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Elisabet-Horman-membuka-usaha-kafe-bernama-Kopi-Dulu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.