Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Festival Seni Budaya Tahuna

Penjual Mengeluh, Pemadaman Listrik Ganggu Aktivitas di Festival Seni Budaya Tahuna Sangihe Sulut

Pemadaman listrik ganggu aktivitas penjual di Festival Seni Budaya Tahuna, Sangihe, Sulut. NS, salah satu penjual mengeluhkan kondisi tersebut.

Eduard Tahulending/Tribun Manado.co.id
MATI LAMPU - Sejumlah penjual yang beraktivitas di lokasi Festival Seni Budaya Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut pada Sabtu (8/11/2025). Pemadaman listrik ganggu aktivitas penjual di Festival Seni Budaya Tahuna, Sangihe, Sulut. 
Ringkasan Berita:
  • Sejumlah penjual yang beraktivitas di lokasi Festival Seni Budaya Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik yang mengganggu operasional mereka.
  • NS, salah satu penjual, mengeluhkan, kondisitersebut.
  • “Beberapa menit ini saja sudah lebih dari lima kali mati lampu. Kami khawatir bola lampu akan putus, peralatan rusak, dan omset penjualan terus berkurang,” ujarnya kepada tim TribunManado.co.id, Sabtu (8/11/2025) malam.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - SANGIHE - Sejumlah penjual yang beraktivitas di lokasi Festival Seni Budaya Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik yang mengganggu operasional mereka.

NS, salah satu penjual, mengeluhkan, kondisi ini sangat mempengaruhi kelancaran jualan, terutama karena seluruh peralatan dagangan bergantung pada listrik.

Menurut NS, pemadaman listrik terjadi berkali-kali dalam waktu singkat.

“Beberapa menit ini saja sudah lebih dari lima kali mati lampu. Kami khawatir bola lampu akan putus, peralatan rusak, dan omset penjualan terus berkurang,” ujarnya kepada wartawan TribunManado.co.id, Eduard Tahulending, saat diwawancarai pada Sabtu (8/11/2025) malam, di lapaknya yang berada di lokasi kegiatan.

NS menambahkan, arus listrik yang tidak stabil membuat pembeli enggan mendekat ke lapak mereka.

“Kalau sering padam begini, aktivitas kami sangat terganggu, pembeli juga jadi berkurang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Seni Budaya Tahuna, As3 Vebe Bawole, merespons keluhan tersebut.

Ia meminta agar penjual yang mengalami kendala teknis, termasuk masalah listrik, segera berkoordinasi dengan seksi perlengkapan.

“Terkait dengan seringnya terjadi pemadaman listrik, silakan langsung menghubungi seksi perlengkapan, dalam hal ini Plt Kadis PUPR, agar dapat segera ditindaklanjuti,” tegas Bawole.

MATI LAMPU - Sejumlah penjual yang beraktivitas di lokasi Festival Seni Budaya Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut pada Sabtu (8/11/2025). Pemadaman listrik ganggu aktivitas penjual di Festival Seni Budaya Tahuna, Sangihe, Sulut.
MATI LAMPU - Sejumlah penjual yang beraktivitas di lokasi Festival Seni Budaya Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut pada Sabtu (8/11/2025). Pemadaman listrik ganggu aktivitas penjual di Festival Seni Budaya Tahuna, Sangihe, Sulut. (Eduard Tahulending/Tribun Manado.co.id)

Namun, setelah dikonfirmasi kepada Plt Kadis PUPR Sherman Abast melalui pesan WhatsApp, hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari yang bersangkutan.

Panitia berharap koordinasi antar pihak dapat segera berjalan dengan baik agar festival tetap berlangsung lancar, aman, dan mendukung aktivitas para penjual serta kenyamanan pengunjung. (Edu)

-

Baca juga: Cafe Lord Es Teller, Tempat Nongkrong Favorit di Tona I Kota Tahuna Sangihe, Ini Menu Andalannya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved