Sosok Lintang Yustiyari Dani, Cewek Kotamobagu yang Berjiwa Seni, Punya Mimpi Jadi Bidan Profesional

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masa muda menjadi momen menata karir kedepannya. Apalagi bagi seorang perempuan.

Tak berhenti bermimpi dibalut dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk masa depan yang cerah, adalah hal positif dilakukan para anak muda.

Mengisi masa muda dengan hal-hal positif  tentunya menggambarkan betapa kita ingin mandiri dan terbang tinggi.

Pemahaman itu seolah menjadi cerminan hidup Lintang Yustiyari Dani, lulusan DIII Kebidanan dari Institut Kesehatan dan Teknologi Jainuddin.

Di tengah kesibukannya mengurus STR dan membantu keluarga, ia tetap berpegang pada cita-cita besar, yakni menjadi bidan profesional yang bisa membawa kebaikan bagi sesama.

Lahir di Manado, 28 Mei 2003, Intan tumbuh di Kotamobagu sebagai sosok yang ceria, kreatif, dan bersemangat.

Lulusan DIII Kebidanan di Institut Kesehatan dan Teknologi Jainuddin ini mengaku seni sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil.

"Dari kecil sudah hobi bernyanyi dan menari. Kalau untuk bernyanyi sudah beberapa kali ikut lomba, bahkan sempat juara waktu kuliah," katanya, Selasa (4/11/2025).

Kini, selepas menyelesaikan pendidikan, Intan tengah mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai langkah awal menuju dunia kerja di bidang kesehatan.

Di sela kesibukan itu, ia juga membantu keluarga dan terus mencari peluang untuk mengabdikan ilmunya.

Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, tanggung jawab menjadi hal yang sudah akrab ia pikul sejak lama.

Bagi Intan, menjadi perempuan bukan sekadar tentang kelembutan, tapi juga soal kekuatan dan kemandirian.

"Sebagai perempuan, kita harus belajar dan mengembangkan potensi yang ada di diri kita. Kuat dan tidak menyerah dalam menghadapi setiap masalah," ucapnya.

Ia berharap bisa segera meniti karier sebagai bidan profesional dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

"Keinginan saya semoga bisa mencapai karir dan kesuksesan, dan bisa menjadi bidan yang profesional," tutur Intan.