Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkab Sangihe

FSBS 2025 Resmi Dibuka, Bupati Sangihe Michael Thungari Lepas Karnaval Budaya di Tahuna

Festival Seni Budaya Sangihe (FSBS) 2025 resmi dibuka Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, pada Jumat (7/11/2025).

Tribun Manado/Eduard Joanly Tahulending
FSBS 2025 - Festival Seni Budaya Sangihe (FSBS) 2025 resmi dibuka Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, pada Jumat (7/11/2025). Perhelatan akbar tahunan ini dimulai dengan pawai karnaval budaya yang melewati rute Lapangan Gelora Santiago hingga Boulevard Pelabuhan Tua Tahuna. 

Ringkasan Berita:
  • Perhelatan akbar tahunan ini dimulai dengan pawai karnaval budaya yang melewati rute Lapangan Gelora Santiago hingga Boulevard Pelabuhan Tua Tahuna.
  • Iring-iringan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas seni, hingga instansi pemerintah dan swasta, menghadirkan atraksi budaya yang memukau.
  • Bupati Michael Thungari bersama Ketua TP-PKK, Cherry Thungari Soeyoenus, turut berjalan kaki mengikuti karnaval, menambah semarak dan kedekatan dengan warga.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TAHUNA - Festival Seni Budaya Sangihe (FSBS) 2025 resmi dibuka Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, pada Jumat (7/11/2025).

Perhelatan akbar tahunan ini dimulai dengan pawai karnaval budaya yang melewati rute Lapangan Gelora Santiago hingga Boulevard Pelabuhan Tua Tahuna.

Pawai ini dilakukan sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan festival.

Sejak pagi, masyarakat memadati sepanjang jalur pawai.

Iring-iringan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas seni, hingga instansi pemerintah dan swasta, menghadirkan atraksi budaya yang memukau.

Bupati Michael Thungari bersama Ketua TP-PKK, Cherry Thungari Soeyoenus, turut berjalan kaki mengikuti karnaval, menambah semarak dan kedekatan dengan warga.

FSBS 2025 akan berlangsung hingga 15 November 2025.

Ragam kegiatan seni dan budaya akan mengisi festival, di antaranya pameran kerajinan, lomba masamper, musik bambu, hadrah, serta pesta rakyat.

Tidak hanya mempertontonkan keindahan seni lokal, festival ini memperkuat rasa kebersamaan dan identitas masyarakat kepulauan yang berada di perbatasan Indonesia–Filipina.

Dalam sambutannya, Bupati Michael menegaskan bahwa FSBS merupakan wadah penting untuk merawat nilai-nilai tradisi dan memperkuat jati diri masyarakat Sangihe.

Ia menilai, festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi momentum strategis untuk meneguhkan kembali warisan leluhur di tengah perkembangan zaman.

“FSBS mengangkat potensi budaya sekaligus menjadi ruang kreatif bagi generasi muda. Lewat festival ini, kita bangkitkan kembali tarian, syair, dan tradisi yang menjadi identitas kita sebagai orang Sangihe,” ujar Thungari.

Bupati termuda Sangihe ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam menjaga keberlanjutan budaya.

Menurutnya, dokumentasi digital mampu memperluas jangkauan pelestarian budaya hingga lintas generasi dan menjadi referensi bagi pengembangan ekonomi kreatif serta pariwisata daerah.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved