Sangihe Sulawesi Utara
Solidaritas Wartawan Sangihe Gelar Aksi di Kantor PSDKP Tahuna Sulawesi Utara
“Kami menuntut Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mencopot Kepala Stasiun PSDKP Tahuna dari jabatannya,” tegas Asril.
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, SANGIHE – Solidaritas Wartawan Sangihe menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tahuna, Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (30/9/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas dugaan penganiayaan salah satu jurnalis yang terjadi di lingkungan kantor tersebut.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Asril Tatande, dalam orasinya menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan yang mencoreng kebebasan pers tersebut.
Menurutnya, insiden yang menimpa wartawan tidak bisa ditoleransi karena bertentangan dengan prinsip demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia.
“Kami menuntut Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mencopot Kepala Stasiun PSDKP Tahuna dari jabatannya,” tegas Asril.
Selain itu, massa aksi juga mendesak Kepala Stasiun PSDKP Tahuna, Martin Yermias Luhulima, untuk memberikan klarifikasi resmi terkait peristiwa tersebut.
Mereka menuntut adanya permintaan maaf secara terbuka kepada publik, khususnya kepada wartawan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Aksi solidaritas ini diikuti sejumlah wartawan dari berbagai media lokal maupun nasional yang bertugas di Sangihe.
Mereka membawa poster dan spanduk bertuliskan kecaman terhadap tindakan intimidasi serta seruan untuk menjaga kemerdekaan pers.
Pegawai PSDKP Tahuna, Prasetyo, mengatakan Martin tengah berada di Jakarta.
"Terkait dengan tuntutan dari teman-teman wartawan akan kami segera sampaikan ke pusat," ujarnya.
Kronologi Dugaan Penganiayaan Wartawan
Seorang wartawan media online, Mike Towira, mengalami dugaan penganiayaan di Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tahuna, Sangihe, pada Kamis (25/9/2025).
Mike mengatakan, ia lebih dulu menghubungi pegawai PSDKP, Steven Takapaha, untuk meminta jadwal bertemu Martin Luhulima.
Dari percakapan WhatsApp, Steven memintanya datang pada pukul 13.00 Wita.
Sekitar pukul 13.30 Wita, Mike tiba di kantor PSDKP Tahuna dan bertemu oleh Steven awalnya.
Ia kemudian dibawa menuju ruangan Martin Luhulima untuk wawancara.

Dalam pertemuan itu, Mike mengaku membuka percakapan dengan menyampaikan bahwa dirinya sudah empat kali mencoba bertemu Martin Luhulima namun selalu gagal.
Ia kemudian menanyakan kabar yang beredar bahwa Martin Luhulima mengeluarkan uang Rp50 juta untuk dugaan kasus pelepasan kapal bermuatan tokok beberapa waktu lalu.
Pertanyaan tersebut langsung memancing reaksi keras dari Martin Luhulima.
“Dia menunjuk saya dan berkata, ‘Kau buka-buka baju mau tunjuk jago? Saya ini orang Ambon, tidak takut’,” ujar Mike menirukan ucapan Martin.
Tak lama kemudian, Steven kembali masuk dan berusaha menenangkan situasi.
Steven sempat menariknya keluar ruangan sambil berkata bahwa bosnya membawa senjata dan menyarankan agar ia menjauh dulu.
Namun, Martin Luhulima justru mengejarnya dan berteriak agar Mike tidak dibiarkan keluar.
“Saya terobos terus keluar. Kemudian saya ditangkap oleh beberapa orang, leher saya memar, pinggang sakit, dan handphone saya pecah,” ungkap Mike.
Keributan itu sempat disaksikan seorang anggota TNI yang melintas di lokasi.
Ia menegur pihak PSDKP dengan mengatakan bahwa orang yang mereka tahan adalah seorang wartawan.
Setelah teguran itu, Mike dilepaskan.
Baca juga: Lirik Lagu KONI – Randy Husain feat. Angga Dermawan, Dhewantari
Baca juga: Rakor Bareng Gubernur Sulut YSK, Bupati Ronald Kandoli Pastikan Pembangunan Mitra Kian Terarah
Usai insiden tersebut, PSDKP Tahuna sempat memberinya uang Rp 500 ribu untuk mengganti telepon genggam yang rusak.
Belakangan saat berada di Polres Tahuna, ia juga menerima Rp 2,5 juta untuk biaya pengobatan.
Meski menerima uang itu, Mike menegaskan dirinya tetap akan menempuh jalur hukum.
“Saya merasa profesi saya dilecehkan. Kedatangan saya murni untuk konfirmasi, bukan untuk mengancam seperti yang dituduhkan,” tegasnya.
Sikap Organisasi Wartawan di Kepulauan Sangihe
Ketua Forum Wartawan Sangihe (Forwas) Verry Bawoleh menegaskan bahwa tugas jurnalistik tidak boleh dihalang-halangi.
Wartawan bekerja jelas sesuai pedoman UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
“Dalam kronologis kejadian jelas, wartawan yang bersangkutan telah memperkenalkan dirinya. Tidak perlu seorang pejabat publik menunjukkan arogansinya. Mike sudah mencoba keluar dari kantor untuk menyelamatkan diri, tidak perlu lagi ditarik masuk,” ujar Bowoleh.

Sementara itu, Asril Tatande menyebut tindakan Martin Luhulima tidak dapat dibenarkan.
“Atas nama pers, kami mengecam tindakan tidak terpuji ini. Apalagi ada perintah dari Mabes Polri bahwa wartawan harus dilindungi dalam bertugas. Persoalan ini akan kami bawa ke pihak berwajib,” tegasnya.
Klarifikasi Kepala PSDKP Tahuna
Saat ditemui wartawan di kantor PSDKP Tahuna pada Jumat (26/9/2025), Martin Luhulima mengakui adanya kejadian tersebut.
Namun, ia membantah melakukan penganiayaan.
Menurut Martin, dirinya merasa ditekan dan diancam oleh Mike.
Ia juga menyebut wartawan tersebut datang dengan membuka jaket di ruangannya, yang dianggapnya tidak sopan.
“Saya akui emosi dan minta maaf jika tersulut emosi. Tapi soal penganiayaan, saya tegaskan tidak ada,” ujarnya.
Ia hanya meminta bawahannya untuk membawa kembali wartawan tersebut ke kantor karena khawatir ia akan memanggil orang lain.
“Kami sudah memberikan uang pengobatan Rp 2,5 juta dan uang ganti HP yang rusak,” kata Martin.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Operasi Malam Satnarkoba Polres Kepulauan Sangihe Ungkap Peredaran Miras Ilegal di Sejumlah Lokasi |
![]() |
---|
Sosok TT, ASN Sangihe Sulut Ditemukan Meninggal di Kostnya, Saksi Ungkap Awal Mula Penemuan Jasad |
![]() |
---|
Sosok Brigadir RT Oknum Polisi di Sangihe Diduga Mabuk Pukul Warga dan Tantang Wartawan: Tidak Takut |
![]() |
---|
Oknum Polisi di Sangihe Diduga Mabuk dan Ngamuk di Sebuah Kafe, Pukul Warga dan Tantang Wartawan |
![]() |
---|
Perkuat Landasan Partai, Kader PKB Kepulauan Sangihe Ikut Pendidikan Loyalis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.