Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info BMKG

Peringatan Dini BMKG: Siklon 97S dan 98S Muncul Bersamaan di Indonesia, Waspada Gelombang Tinggi

Siklon Tropis 97S terpantau di Samudra Hindia selatan NTT, dan Siklon Tropis 98S, terbentuk di barat daya Sumatera. 

Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Rizali Posumah
INFO BMKG - Ilustrasi hujan deras disertai angin kencang di salah satu kota yang ada di Indonesia. Informasi BMKG menyebut, Bibit Siklon Tropis 98S teridentifikasi sejak 15 November dini hari di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. 
Ringkasan Berita:
  • Siklon Tropis 97S terpantau di Samudra Hindia selatan NTT, Siklon Tropis 98S, terbentuk di barat daya Sumatera
 
  • Dalam tiga hari ke depan, pola cuaca nasional diproyeksikan berada di bawah pengaruh gabungan dua sistem ini.
 
  • Meski peluang keduanya berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan tergolong rendah, keberadaan sistem ini tetap memicu potensi cuaca ekstrem

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhir-akhir ini cuaca harian di sebagian besar wilayah Indonesia kerap diguyur hujan. 

Sebagaimana yang diinformasikan oleh @infomitig*** di X, cuaca pagi akhir-akhir ini menunjukkan perkembangan signifikan di sekitar wilayah Indonesia.

Dalam unggahan tersebut disebutkan ada kehadiaran dua bibit siklon tropis yang terpantau. 

Yakni Siklon Tropis 97S yang terpantau di Samudra Hindia selatan NTT, dan Siklon Tropis 98S, yang juga terbentuk di barat daya Sumatera

Beberapa wilayah di Indonesia diprediksi terdampak oleh aktivitas 98S, yakni:

  • Sumatera
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DIY
  • Jawa Timur
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Halmahera.

Dalam tiga hari ke depan, pola cuaca nasional diproyeksikan berada di bawah pengaruh gabungan dua sistem ini yakni Invest Siklon 97S dan 98S.

Kedua siklon itu berpotensi memicu kejadian hidrometeorologi, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan cuaca ekstrem di berbagai daerah.

Sementara itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membenarkan adanya kehadiran dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S.

Meski peluang keduanya berkembang menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan tergolong rendah, keberadaan sistem ini tetap memicu potensi cuaca ekstrem di sejumlah daerah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, pusat bibit siklon 97S berada di sekitar 11.8°LS dan 120.8°BT.

Di mana tercatat bahwa kecepatan angin maksimum 25 knot (sekitar 46 kilometer per jam).

Sementara tekanan udara minimum 1009 hPa.

“Namun demikian, bibit 97S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang di perairan Indonesia,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (15/11/2025).

Dampaknya meliputi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah NTT, serta hujan sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB.

Angin kencang juga berpotensi terjadi di NTT dan NTB.

Kondisi ini turut memengaruhi tinggi gelombang 1,25–2,5 meter yang terjadi hingga 16 November 2025 di:

  • Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT
  • Perairan selatan Jawa hingga NTT
  • Selat Bali bagian selatan hingga Selat Sumba bagian barat
  • Laut Sawu

Siklon Tropis 98S dan Imbauan BMKG

Bibit Siklon Tropis 98S teridentifikasi sejak 15 November dini hari di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

Pusat sistem berada di sekitar 8.2°LS dan 101.4°BT, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa.

Sama seperti 97S, bibit 98S juga berpotensi memicu cuaca ekstrem.

Terutama hujan sedang hingga lebat di Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat, serta angin kencang di bagian selatan wilayah tersebut.

Gelombang laut kategori sedang hingga tinggi turut berpotensi muncul di perairan barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian selatan, serta Samudra Hindia barat Lampung dan selatan Jawa Barat.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengingatkan bahwa meski peluang intensifikasi kedua bibit siklon masih rendah namun pihaknya memberikan imbauan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di laut.

Ia mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan, operator transportasi laut, dan pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana perlu mewaspadai potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Indonesia.

BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon tersebut.

"Setiap perubahan signifikan akan segera kami informasikan kepada publik dan instansi terkait guna mendukung langkah mitigasi yang lebih cepat dan tepat,” terang Andri.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

SUMBER: KOMPAS.COM

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved