Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Daftar 15 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat 4

Lonjakan ini membuka peluang besar bagi eksplorasi tambang dan investasi baru.

META AI
TAMBANG EMAS - Ilustrasi aktivitas pertambangan oleh Meta AI Rabu 28 Mei 2025. Daftar 15 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat 4 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga emas dunia kembali mengukir sejarah setelah menembus level fantastis di atas 4.000 dollar AS per troy ounce.

Lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini langsung memicu satu pertanyaan besar di panggung global: negara mana yang masih menyimpan “harta karun” emas terbesar di bawah tanah?

Rekor baru harga emas ini bukan sekadar mengguncang pasar komoditas, tetapi juga menggeser fokus dunia pada potensi tambang yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh.

Baca juga: Pelindo Regional 4 Manado dan Komunitas TAKE Launching Program Pengolahan Sampah Berbasis Komunitas

Di tengah kenaikan harga yang begitu menggiurkan, negara-negara dengan cadangan emas raksasa kembali diperhitungkan sebagai pemain strategis yang dapat memengaruhi arah produksi emas global.

Lonjakan ini membuka peluang besar bagi eksplorasi tambang dan investasi baru.

Negara-negara dengan kekayaan emas terpendam kini menjadi sorotan, karena di tangan merekalah masa depan pasokan logam mulia ini bisa berubah drastis baik dari sisi produksi, distribusi, maupun pengaruh ekonomi global.

Menurut data terbaru U.S. Geological Survey (USGS) per Januari 2025, sejumlah negara tercatat memiliki cadangan emas yang masih layak ditambang secara ekonomi (economically recoverable reserves).

Angka-angka ini memberikan gambaran jelas mengenai siapa saja yang berpeluang memimpin babak baru industri emas global.

Rusia dan Australia Dominasi Cadangan Emas Global

Dalam laporan tersebut, Rusia dan Australia menempati posisi pertama dan kedua secara bersamaan sebagai pemilik cadangan emas terbesar yang belum ditambang.

Masing-masing tercatat memiliki sekitar 12.000 ton cadangan yang belum digarap, dengan nilai ekonomi mencapai 1,687 triliun dollar AS per negara jika menggunakan harga emas 4.362 dollar AS per troy ounce.

Di Rusia, sebagian besar cadangan emas berada di wilayah Siberia dan kawasan Timur Jauh, termasuk deposit besar di Krasnoyarsk, Magadan, Amur, dan Chukotka.

Kawasan-kawasan ini selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat produksi mineral strategis Rusia dan menjadi andalan negara tersebut dalam menjaga ketahanan pasokan komoditas strategis.

Sementara itu, Australia mengandalkan kawasan kaya mineral di Australia Barat, khususnya Yilgarn Craton.

Kawasan ini menjadi rumah bagi sebagian besar tambang emas terbesar yang telah berproduksi dan calon lokasi eksplorasi besar di masa mendatang.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi keempat dunia dengan 3.800 ton cadangan emas yang belum ditambang.

Nilai ekonomi cadangan tersebut diperkirakan mencapai 505 miliar dollar AS.

Posisi ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara maju seperti Kanada (3.200 ton), China (3.100 ton), dan Amerika Serikat (3.000 ton), sekaligus menunjukkan bahwa potensi eksplorasi tambang emas masih sangat besar, terutama di kawasan Indonesia bagian timur.

Cadangan besar tersebut mempertegas posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan mineral strategis yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Kondisi ini juga membuka ruang investasi baru, terutama dalam konteks penguatan rantai pasok global yang lebih beragam dan tidak bergantung pada negara tertentu saja.

Berikut Daftar 15 Negara dengan Cadangan Emas Belum Ditambang Tebesar di Dunia berdasarkan data USGS:

1. Rusia – 12.000 ton (1.687 miliar dollar AS)

2. Australia – 12.000 ton (1.687 miliar dollar AS)

3. Afrika Selatan – 5.000 ton (701 miliar dollar AS)

4. Indonesia – 3.800 ton (505 miliar dollar AS)

5. Kanada – 3.200 ton (449 miliar dollar AS)

5. China – 3.100 ton (435 miliar dollar AS)

6. Amerika Serikat – 3.000 ton (421 miliar dollar AS)

7. Peru – 2.500 ton (351 miliar dollar AS)

8. Brasil – 2.400 ton (337 miliar dollar AS)

9. Kazakhstan – 2.300 ton (323 miliar dollar AS)

10. Uzbekistan – 1.800 ton (252 miliar dollar AS)

11. Meksiko – 1.400 ton (196 miliar dollar AS)

12. Ghana – 1.000 ton (140 miliar dollar AS)

13. Mali – 800 ton (112 miliar dollar AS)

14. Kolombia – 700 ton (98 miliar dollar AS)

15. Tanzania – 400 ton (56 miliar dollar AS)

Pasar Berkembang Menjadi Magnet Baru Investasi Emas

Laporan USGS juga menyoroti bahwa pasar berkembang seperti Indonesia, Peru, dan Brasil menjadi pusat perhatian baru dalam peta eksplorasi emas dunia.

Ketiga negara memiliki cadangan besar namun belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga berpotensi menjadi destinasi investasi baru seiring naiknya harga emas global.

Selain itu, eksplorasi baru yang masif kini banyak dilakukan di Afrika, terutama di Ghana, Mali, dan Tanzania.

Negara-negara ini menawarkan biaya produksi yang relatif lebih rendah serta regulasi yang semakin ramah investor.

Sementara itu, negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok yang merupakan produsen emas besar masih memiliki cadangan signifikan, tetapi tantangan biaya produksi yang tinggi dan regulasi lingkungan yang ketat membuat ekspansi tambang baru relatif lebih lambat.

Artikel tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved