Dosen Tewas di Semarang
Kejanggalan Tewasnya DLL Dosen Wanita di Semarang, Tanpa Busana dan Ada Perwira Polisi
Kematian DLL memicu perhatian dari Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang.
Ringkasan Berita:1.Kematian seorang dosen perempuan di Semarang masih menyisakan misteri.Dosen tersebut beinisial DLL. Kesehariannya ia mengajar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.2.Korban diketahui sempat menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang selama dua hari berturut-turut, pada 15 dan 16 November 2025.3.Dari rekam medis terakhir, tensi darah korban tercatat 190 mmHg dan gula darah sekitar 600 mg/dL. Setelah pemeriksaan, korban kembali ke tempat tinggalnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian seorang dosen perempuan di Semarang masih menyisakan misteri.
Dosen tersebut beinisial DLL. Kesehariannya ia mengajar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Terungkap Isi Ucapan Erni Pemicu Bripda Waldi Bunuh Sang Kekasih Dosen di Jambi, Kini Menyesal
Mengejutkan, ia ditemukan tewas di dalam kamar kosnya pada Senin (17/11/2025) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Sosok yang pertama kali menemukan jenazah korban adalah AKBP B yang disebut sebagai orang dekat korban.
Kejadian tersebut juga dilaporkan oleh AKBP B.
Jenazahnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana di lantai samping tempat tidur sebuah kamar kostel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Dugaan Penyebab Kematian
Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir menyatakan, dugaan awal kematian DLL disebabkan oleh sakit.
Korban diketahui sempat menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang selama dua hari berturut-turut, pada 15 dan 16 November 2025.
“Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Dua hari berturut-turut korban berobat ke RS Tlogorejo Semarang,” kata Nasoir seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.
Dari rekam medis terakhir, tensi darah korban tercatat 190 mmHg dan gula darah sekitar 600 mg/dL. Setelah pemeriksaan, korban kembali ke tempat tinggalnya.
Tim Inafis Polrestabes Semarang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Diduga korban meninggal karena sakit. Tidak ada indikasi kekerasan,” tambah Nasoir.
Kehidupan dan Kepribadian Korban
| Populer Sulut: Minahasa Tenggara Jadi Kabupaten Anti Korupsi, Bus BTS Segera Beroperasi di Manado |
|
|---|
| Rute dan Tarif Bus BTS di Manado, Layani 2 Koridor, di Terminal Malalayang dan Kalimas |
|
|---|
| Update Perolehan Medali Porprov Sulut 2025, Manado Sudah 11 Emas |
|
|---|
| Sosok Komjen Pol Dedi Prasetyo, Wakapolri Akui Polisi Kalah Cepat dari Damkar, Janji Benahi Sistem |
|
|---|
| Kecelakaan Maut, Seorang Pelajar 15 Tahun Tewas, Korban Hendak Menyalip Lalu Jatuh Tertabrak Truk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Dosen-di-Semarang-Zdgsg.jpg)