Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Sosok Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua DPR Sebut Ahli Gizi MBG Bisa Diganti Lulusan SMA: Fresh

Cucun menyebut, dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak diperlukan ahli gizi. Yang diperlukan adalah 'tenaga yang mengawasi gizi'.

|
Editor: Indry Panigoro
(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
ANGGOTA DEWAN - Cucun Ahmad Syamsurijal sebelum pelantikan anggota DPR periode 2024-2029, di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Cucun menyebut, dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak diperlukan ahli gizi. Yang diperlukan adalah 'tenaga yang mengawasi gizi'. 

Cucun mengatakan diksi tersebut bakal diganti menjadi 'tenaga yang menangani gizi'.

Dengan perubahan tersebut, Cucun menegaskan BGN tidak perlu lagi merekrut ahli gizi untuk program MBG.

"Tidak perlu ahli gizi. Cocok nggak? Nanti saya selesaikan di DPR," tuturnya.

Ahli Gizi Bisa Diganti Lulusan SMA

Menurut Cucun, ahli gizi nantinya bisa diganti dengan orang yang lulusan SMA dan diberi pelatihan tiga bulan terkait gizi.

Dia menyebut mereka yang mengikuti pelatihan tersebut akan diberi sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

"Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP."

"(Program MBG) tidak perlu kalian (ahli gizi) yang sombong seperti ini," ujarnya.

Hingga Minggu pagi pukul 08.30 WIB, video ini telah ditonton sebanyak 619 ribu kali, disukai 31.600 orang, dan dikomentari 1.563 kali.

Bahkan, akun TikTok Gerindra turut mengomentari pernyataan Cucun tersebut.

"Bahaya banget itu ngomongnya. Anggota DPR RI itu yang ngomong, bukan dari BGN," tulisnya.

Tribunnews.com telah menghubungi Cucun untuk meminta penjelasan terkait pernyataannya tersebut.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, dirinya belum memberikan respons.

Ada Regulasi Ahli Gizi Non Gizi

Menurut perekam video yang juga turut menjadi peserta konsolidasi, Devi, regulasi ahli gizi dari jurusan lain untuk program MBG telah disampaikan oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam sebuah pertemuan daring.

Devi mengungkapkan adanya regulasi tersebut menimbulkan kemarahan dari para ahli gizi.

"Awalnya mulanya memang dua hari yang lalu pada saat (pertemuan via) Zoom, bapak Kepala Badan Gizi Nasional menjelaskan regulasi baru terkait perekrutan ahli gizi SPPG yang memperbolehkan dari jurusan lain selain jurusan gizi. Ini tentunya juga menimbulkan amarah untuk kami para ahli gizi," katanya kepada Tribunnews.com, Senin.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved