Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Listrik PLN

Listrik Token Lebih Boros dari Meteran? Begini Hitungannya

Pada sistem prabayar, pelanggan perlu membeli token atau voucher listrik terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan daya.

(Tribun Pontianak)
PERBANDINGAN - Ilustrasi meteran listrik. Listrik Token Lebih Boros dari Meteran? Begini Hitungannya. Sebagai informasi, tarif listrik per kWh untuk pelanggan prabayar dan pascabayar memiliki acuan tarif yang sama untuk jenis listrik rumah tangga dan bisnis. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Warganet kembali ramai memperdebatkan mana yang lebih hemat listrik token atau pascabayar. 

Perdebatan ini mencuat di lini masa platform X (dulu Twitter), setelah sejumlah pengguna mengeluhkan bahwa listrik prabayar terasa lebih boros dibanding pascabayar.

Salah satu akun dengan nama pengguna @b*******8 menuliskan, “Maksudnya dari token ke listrik pascabayar, min. Soalnya listrik token kerasa boros banget,” tulisnya pada Senin (15/9/2025).

Baca juga: Rincian Harga Token Listrik PLN Periode 10–16 November 2025, Beli Rp100 Ribu dapat Berapa kWh?

Unggahan tersebut langsung menuai beragam tanggapan dari warganet lain yang juga merasa tagihan listrik prabayar mereka cepat habis meski pemakaian dianggap sama.

Sebagai informasi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memang menyediakan dua jenis layanan, yakni listrik prabayar (token) dan pascabayar (meteran).

Pada sistem prabayar, pelanggan perlu membeli token atau voucher listrik terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan daya.

Skema ini membuat pengguna bisa mengatur sendiri pemakaian sesuai kemampuan dan kebutuhan.

Sedangkan pada sistem pascabayar, pelanggan menggunakan listrik terlebih dahulu dan membayar pada akhir bulan sesuai jumlah kWh yang tercatat di meteran.

Namun, benarkah listrik token memang lebih boros daripada pascabayar?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penjelasan PLN

Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Dana Puspita Sari, menegaskan bahwa listrik token dan meteran memiliki tarif yang sama.

Karena itu, besaran listrik yang dihabiskan tergantung dengan pemakaian pelanggan masing-masing.

Dengan kata lain, listrik token tidak lebih boros dan tidak memiliki perbedaan harga dengan listrik meteran.

"Tidak ada perbedaan tarif antara (listrik) pascabayar dan prabayar, besaran tagihan semua berdasarkan pemakaian pelanggan," ujar Dana saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/9/2025).

Karena itu, untuk mencegah penggunaan yang berlebihan, dia pun menyarankan untuk menggunakan energi listrik secara tepat guna dan efisien.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved