Pembunuhan Dosen
Akhirnya Terungkap Cara Bripda W Hilangkan Jejak Pembunuhan EY Dosen di Jambi, Ulet dan Licik
Tidak hanya itu, dari keterangan saksi yang diperiksa oleh polisi, W juga tampak menggunakan rambut palsu atau wig.
Ringkasan Berita:1.Dia mengatakan, Waldi sempat mengepel area tempat kejadian perkara (TKP).2.Tidak hanya itu, dari keterangan saksi yang diperiksa oleh polisi, W juga tampak menggunakan rambut palsu atau wig.3.Namun, Natalena belum mengungkapkan secara gamblang alasan W membunuh dan memerkosa korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan terhadap seorang perempuan berinisial EY dosen di Jambi mulai terang benderang.
Polisi terus mendapatkan bukti baru terkait pembunuhan tersebut.
Sebelumnya polisi sudah menangkap Bripda Waldi sebagai tersangka.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Awal Mula Terbongkar Kasus Pembunuhan EY Dosen di Jambi, Waldi Upaya Hapus Jejak
Setelah melakukan penyidikan, polisi mengungkap ada upaya Waldi menghilangkan jejak pembunuhan.
Anggota polisi Propam Polres Bungo Polda Jambi berinisial W sempat berupaya menghilangkan jejak seusai membunuh EY (37), dosen perempuan di Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi.
Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau biasa disingkat Divpropam Polri adalah salah satu unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang pembinaan profesi dan pengamanan di lingkungan internal institusi Polri.
Divpropam Polri berkedudukan langsung di bawah Kapolri.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Dia mengatakan, Waldi sempat mengepel area tempat kejadian perkara (TKP).
Tidak hanya itu, dari keterangan saksi yang diperiksa oleh polisi, W juga tampak menggunakan rambut palsu atau wig.
"Jadi, dia memang ulet dan licik. Sejak awal, dia sudah berusaha menghilangkan jejak, mengepel lokasi, sehingga jejaknya (pengungkapan) sangat sulit (dibuktikan) jika hanya berdasarkan TKP," kata Natalena kepada wartawan pada Minggu (2/11/2025).
"Jadi, dia juga sempat dilihat warga memakai rambut palsu," kata Natalena.
Pembunuhan disertai dugaan pemerkosaan dosen muda ini disinyalir karena hubungan asmara.
W dan korban memiliki hubungan dekat.
"Untuk motif sementara yang bisa kami ungkapkan adalah asmara," kata Natalena.
Namun, Natalena belum mengungkapkan secara gamblang alasan W membunuh dan memerkosa korban.
Natalena menyebut bahwa mobil dan sepeda motor korban yang sempat hilang juga berhasil ditemukan.
Mobil korban ditemukan di wilayah Tebo, Provinsi Jambi, sekitar 300 meter dari kos pelaku.
Sementara itu, sepeda motor korban ditemukan di area parkiran rumah sakit.
Natalena menjelaskan bahwa W membunuh dan memperkosa korban. Dugaan itu diperkuat dengan hasil visum sementara dari dokter.
"Diduga ada pemerkosaan karena ditemukan sperma di celana korban," kata Natalena.
Saat ditemukan, tubuh korban mengalami lebam di wajah, bahu, leher, dan luka di bagian kepala, sehingga memperkuat dugaan pembunuhan.
EY sendiri diketahui merupakan dosen sekaligus Ketua Prodi S-1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/DOSEN-DIBUNUH-Kolase-foto-Bripda-Waldi-dan-potret-Erni-Dosen-di-Jambi-yang-tewas-dibunuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.