Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Bunuh Dosen

Akhirnya Terungkap Motif Bripda Waldi Bunuh Dosen di Jambi, Usai Dibunuh Harta Korban Juga Diambil

Setelah jadi misteri kematian sang dosen, kini terungkap apa motif yang membuat oknum polisi menghabisi nyawa dosen keperawatan itu.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/Facebook Asri Ajaa)
DOSEN DIBUNUH: Kolase foto Bripda Waldi dan potret Erni Dosen di Jambi yang tewas dibunuh. Polres Bungo akhirnya mengungkap motif kasus pembunuhan Erni Yuniarti alais EY (37) dosen yang ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Kelurahan Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo sabtu 1 November 2025. 

Ia merupakan dosen dengan gelar panjang dengan nama lengkap Ns. Hj. Erni Yuniati, S.Kep, M.Kep.

Semasa hidup korban merupakan Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo, Jambi.

Dalam sepengetahuan ketua lingkungan, Erni Yuniati belum menikah.

Selama tinggal di perumahan tersebut, kata Madin, Erni Yuniati jarang keluar rumah bersosialisasi dengan tetangga. 

Dia hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja, naik kendaraan. 

Erni Yuniati pun jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan.

"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ujarnya.

Meski begitu, Erni Yuniati merupakan sosok perempuan yang ramah dan tidak pernah menyinggung orang lain. 

"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," lanjutnya.

Madin dan warga perumahan berharap kasus tersebut bisa terang dan pelakunya ditemukan, sehingga pihak keluarga dan warga tenang.

DOSEN DIBUNUH: Kolase foto Bripda Waldi dan potret diduga korban semasa hidup yang berprofesi sebagai dosen. Korban adalah Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo. (Facebook Asri Ajaa)
DOSEN DIBUNUH: Kolase foto Bripda Waldi dan potret diduga korban semasa hidup yang berprofesi sebagai dosen. Korban adalah Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo. (Facebook Asri Ajaa) (Kolase Tribun Manado/Facebook Asri Ajaa)

Ikut Mendobrak Pintu Rumah

Madin Maulana menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.

Saat itu, Sabtu (1/11/2025) hampir pukul 12.00 WIB, teman-teman EY dari kampus datang kepadanya.

Teman kerja EY menyampaikan khawatir karena EY tidak bisa dihubungi.

Dia meminta warga mendobrak pintu, karena khawatir EY sudah dua hari tidak mengajar. 

Akhirnya, mereka sepakat mendobrak pintu rumah EY.

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved