Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dampak Buruk Judi Online

Ingin Top Up di Gim Online, Seorang Bocah SMP Malah Terjerat Judol hingga Berutang Jutaan Rupiah

Kecanduan judi online tidak hanya memengaruhi finansial tetapi juga menciptakan perubahan besar pada perilaku individu.

Editor: Glendi Manengal
Serambinews
TERJERAT JUDOL - Bocah SMP di Kulonprogo, DI Yogyakarta, terjerat judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol). Dia sampai utang sebesar Rp4 juta yang diperoleh dari meminjam uang teman-temannya di sekolah. Bocah tersebut pun dilaporkan sampai bolos sebula karena malu tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam dari teman-temannya. 

Ringkasan Berita:
  • Seorang siswa SMP di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, jadi korban terjerat judi online
  • Berawal dari mau top up di gim online hingga akhirnya main judol
  • Bocah SMP tersebut sampai berhutang di pinjaman online dan teman-temannya gara-gara judol

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Judi online sudah menjadi penyakit di masyarakat di Indonesia

Bahkan kini hingga anak-anak mulai terjerat judi online.

Kecanduan judi online tidak hanya memengaruhi finansial tetapi juga menciptakan perubahan besar pada perilaku individu.

Salah satu anak yang masih duduk dibangku sekolah di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  juga ikut terjerat judol.

Di mana seorang siswa SMP sampai tidak masuk ke sekolah selama sebulan akibat judol.

Tak hanya judol, dirinya juga terjerat pinjaman online (pinjol).

Kasus ini diungkap oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Nur Hadiyanto.

Nur mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari adanya laporan pihak sekolah karena bocah tersebut tidak pernah masuk tanpa keterangan apapun.

"Kami mendapat laporan tentang pelajar tingkat SMP terjerat pinjol dan judol. Awalnya pelajar yang berasal dari Kokap ini tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas selama satu bulan," ungkapnya pada Sabtu (25/10/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

Ternyata, alasan siswa tersebut tidak masuk sekolah karena malu kepada teman-temannya.

Pasalnya, uang yang digunakan untuk melunasi utang judol dan pinjol itu berasal dari siswa tersebut meminjam kepada teman-temannya di sekolah.

Nur mengungkapkan pelajar itu tidak bisa membayar uang yang dipinjam dari teman-temannya tersebut.

"Penyebabnya karena takut tidak bisa membayar uang yang dipinjam dari teman-temannya," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa uang yang dipinjam pelajar tersebut digunakan untuk membayar utang pinjol.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved