Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Utang Kereta Cepat Whoosh

Proyek Whoosh Diduga Ada Penggelembungan Anggaran, Mahfud MD ke KPK: Panggil Anthony Budiawan

Utang kereta cepat Whoosh tengah menjadi perhatian publik dikarenakan nominalnya yang fantastis.

Editor: Glendi Manengal
Kolase Kompas/Tribun Jabar
PROYEK WHOOSH - Foto Mahfud MD (kiri) dan Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh diambil pada Senin pagi, (2/10/2023) (kanan). Mahfud MD tantang KPK selidiki proyek Whoosh diduga ada mark up anggaran hingga 3 kali lipat. 

“Ya biar ditelaah dulu di level kedeputiaan apa yang harus dilakukan dengan informasi tersebut,” kata Setyo.

Mahfud: KPK Bisa Bergerak Tanpa Tunggu Laporan

Pernyataan ini merupakan respons terbaru KPK setelah Mahfud MD dalam kanal YouTube-nya membeberkan dugaan mark up proyek Whoosh.

Ia menegaskan bahwa KPK seharusnya bisa langsung menyelidiki tanpa menunggu laporan resmi.

Mahfud juga mengklarifikasi bahwa sumber dugaan mark up tersebut pertama kali diungkapkan oleh ekonom Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan.

“Jadi jangan, kalau mau menyelidiki betul KPK, panggil Anthony Budiawan, karena dia yang bilang itu, sebelum saya,” kata Mahfud.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo telah mengimbau masyarakat yang memiliki data awal untuk segera menyampaikan laporan resmi agar dapat ditelaah.

Fakta Proyek: Nilai, Skema, dan Inisiator 

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mulai digarap pada 2016 dan resmi beroperasi pada Oktober 2023. 

Nilai investasinya mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp118 triliun, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.

Proyek ini dijalankan melalui skema business-to-business (B2B) antara konsorsium BUMN Indonesia yang dipimpin PT KAI dan perusahaan Tiongkok, yakni China Railway International dan China Railway Engineering Corporation, tanpa menggunakan dana APBN secara langsung.

Skema pembiayaan proyek sempat menjadi sorotan publik karena pembengkakan biaya dan utang BUMN yang menyertainya.

Mahfud MD menyebut biaya pembangunan per kilometer mencapai USD 52 juta, jauh di atas standar internasional yang hanya USD 17–18 juta di China.

Pernyataan ini memicu respons dari KPK, yang menyatakan belum menerima laporan resmi namun siap menelaah jika data pendukung diserahkan. Kontroversi ini membuka kembali perdebatan soal transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas proyek strategis nasional.

Tanggapan Rocky Gerung Terkait Utang Whoosh

Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menanggapi kontroversi Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang kini bertambah panjang lantaran proyek Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berbuntut utang ratusan triliun rupiah.

Rocky pun menyinggung filsafat Jawa mengenai seseorang yang kehilangan pulung, atau 'kelangan pulung.'

Dalam mitologi Jawa, pulung diyakini berupa seberkas cahaya berwarna biru atau hijau yang menyiratkan adanya perolehan wahyu, dikutip dari National Geographic Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved