Anggota DPRD Dheninda Chaerunnisa
Anggota DPRD Dheninda Chaerunnisa Sebut Bibirnya Miring Sendiri, Bukan Karena Mengejek Pendemo
Menurut Dheninda, gestur bibir miring yang terekam kamera sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengejek para pendemo.
Ringkasan Berita:
- Dheninda Chaerunnisa, anggota DPRD Gorontalo Utara berusia 22 tahun, viral setelah videonya menunjukkan gestur bibir miring saat menyaksikan demo di depan kantor DPRD Gorut.
- Publik menilai gestur tersebut sebagai cibiran terhadap massa aksi.
- Dheninda membantah tudingan itu dan menjelaskan bahwa ekspresinya muncul spontan saat disapa salah satu peserta demo yang ia kenal dengan acungan jempol.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Dheninda Chaerunnisa (22) tengah menjadi sorotan publik usai sebuah video dirinya viral di media sosial.
Perempuan kelahiran 2 April 2003 itu tampak memiringkan bibirnya saat menyaksikan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Gorontalo Utara pada Senin (13/10/2025), yang kemudian dianggap sebagai gestur mencibir massa aksi.
Namun, politisi muda dari DPRD Gorontalo Utara itu segera membantah tudingan tersebut dan memberikan klarifikasi.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Berapa Banyak Harta Dheninda Chaerunnisa Anggota DPRD Gorontalo Utara yang Viral
Menurut Dheninda, gestur bibir miring yang terekam kamera sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengejek para pendemo.
Ia bahkan mengaku bingung mengapa ekspresi wajahnya bisa terlihat demikian.
“Saya tidak bermaksud mengejek siapa pun. Entah kenapa ekspresi saya jadi seperti itu, mungkin karena refleks,” ujarnya.
Dheninda menjelaskan, saat aksi berlangsung, ada beberapa peserta demonstrasi yang ia kenal secara pribadi bahkan beberapa di antaranya bekerja di tempat usaha milik orang tuanya.
Salah satu dari mereka sempat menyapa dengan acungan jempol, dan Dheninda pun spontan merespons dengan senyum.
Namun, momen itu justru terekam kamera dari sudut berbeda dan disalahartikan publik sebagai gestur mengejek.
Meski sempat menuai kritik di dunia maya, Dheninda memilih tetap tenang dan menegaskan bahwa ia menghormati setiap aspirasi masyarakat yang disampaikan lewat aksi unjuk rasa.
"Jadi waktu itu ada karyawan-karyawan saya muncul di situ. Dia memberikan gestur oke (acungan jempol) kayak maksudnya tenang aja kita ada di sini, kalau saya bisa bahasakan seperti ekspresinya dari mereka."
"Terus saya akhirnya balas dengan kayak gini (memiringkan bibir)," katanya, dikutip dari kanal YouTube Tribun Gorontalo, Kamis (16/10/2025).
Dheninda kemudian tidak menyangka potongan video tersebut tersebar hingga viral di media sosial.
Ia malah dituding mencibir masa yang sedang menggelar demo.
Dheninda menduga video tersebut tidak menutup kemungkinan diedit guna menyerang dirinya.
"Saya bingung juga kenapa sampai semiring itu bibir saya. Jujur saya sudah coba-coba di rumah, kok enggak bisa semiring itu ya makanya saya bilang ini video ini perlu saya telusuri lagi apa gimana-gimana gitu," tambahnya.
Meskipun demikian, Dheninda tetap menyampaikan permohonan maafnya.
"Makanya saya kalau pun ada emang ada orang-orang yang beranggapan atau berasumsi bahwa itu adalah bentuk cibiran, saya tetap dengan segala kerendahan hati saya, saya meminta maaf kalau pun dianggapnya seperti itu."
"Saya tetap meminta maaf. Mungkin saya salah, saya khilaf. Seharusnya tidak perlu ngode-ngode (memiringkan bibir. Karena saya tidak tahu bakal sampai segininya dipelintir," tambahnya.
Dheninda juga berjanji menjadikan kejadian yang menimpanya sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi pejabat publik lebih baik lagi.
Pemicu Demo
Dheninda dalam kesempatannya juga membeberkan kronologi demo yang terjadi.
Semua bermula saat ia mendapatkan informasi soal dugaan calo dalam rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di Gorontalo Utara.
Ia kemudian menyampaikan temuan tersebut kepada wartawan hingga berujung adanya pemberitaan berisi imbauan masyarakat lebih berhati-hati.
Namun patut disayangkan, pemberitaan tersebut malah dipelintir seolah-oleh Dheninda menuduh ada orang tak bertanggung jawab jadi calon rekrutmen PPPK.
Bahkan ada narasi Dheninda menuduh aktivis kampus jadi calonya.
"Saya bicara (imbauan) secara umum, tapi malah dipelintir-pelintir. Seakan-akan ini jadinya kalau dinilai provokatif. Seperti membenturkan saya dengan aktivis," katanya, dikutip dari kanal YouTube Tribun Gorontalo.
Puncaknya, demo digelar sekelompok massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Gorontalo Utara dan beberapa elemen masyarakat lainnya, pada Senin (13/10/2025) kemarin.
Massa terbagi menjadi dua kelompok, mengecam Dheninda karena sudah dianggap provokatif dan mendukungnya untuk mengusut dugaan calo dalam rekrutmen PPPK.
Termasuk massa yang mendukung berasal dari beberapa karyawan di tempat usaha milik orang tua Dheninda.
Adapun tuntutan yang dibawa massa mendesak Ketua DPRD Gorontalo Utara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua Komisi 3 terkait dengan statement liar dari Dheninda.
Massa juga mendesak agar nama yang diduga sebagai calo disampaikan ke publik.
Padahal Dheninda sendiri juga tidak mengetahui siapa calo itu.
"Saya agak bingung kenapa saya harus di RDP terkait statement saya. Sementara undang-undang aja memberikan perlindungan kepada anggota DPR dalam segala statementnya."
"Terus mereka minta juga saya mempertanggungjawabkan apa. Lantas apa yang harus saya pertanggungjawabkan?"
"Mereka mempertanyakan siapa calo itu. Kan saya juga enggak tahu," tandasnya.
Sosok Dheninda
Dheninda mencatatkan namanya sebagai anggota DPRD termuda di Gorontalo.
Saat mencalonkan diri dalam Pemilu 2024, usianya baru menginjak 21 tahun.
Perempuan yang akrab disapa Dini ini tidak hanya berhasil lolos menjadi anggota DPRD Gorontalo Utara, tetapi juga menorehkan prestasi dengan meraih suara tertinggi di antara 24 anggota terpilih lainnya.
Dari partai NasDem, Dini memperoleh 2.846 suara pribadi dengan total 5.694 suara partai.
Dini lahir di Gorontalo Utara pada 2 April 2002.
Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, buah hati pasangan pengusaha sukses Roni Patinasarani dan Shanti Shera.
Berasal dari keluarga keturunan Bugis, Dini tumbuh dan besar di Kwandang, Gorontalo Utara.
Sejak kecil, ia dikenal memiliki rasa empati yang tinggi, hasil didikan orang tuanya yang menanamkan nilai-nilai kepedulian dan berbagi.
Perjalanan pendidikannya dimulai di SD Negeri 1 Moluo, kemudian berlanjut ke SMP Negeri 1 Kwandang, mengutip TribunGorontalo.com.
Setelah itu, Dini menempuh pendidikan di SMA Islam Athirah Makassar dan kini melanjutkan studi di Universitas Padjadjaran Bandung, mengambil jurusan Hukum.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Dini telah menunjukkan bakat dan prestasi.
Ia pernah menjuarai lomba pidato tingkat provinsi pada ajang Pentas PAI tahun 2013–2014, serta menjadi satu-satunya wakil Gorontalo Utara yang melaju ke tingkat nasional.
Saat SMP, ia juga meraih penghargaan sebagai siswa sosial.
Kemampuan berbicara di depan umum dan manajemen waktunya yang baik membuat Dini dipercaya mengemban tanggung jawab sebagai bendahara Garda Pemuda NasDem Gorontalo Utara.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Anggota-DPRD-Dheninda-Chaerunnisa-Sebut-Bibirnya-Miring-Sendiri-Bukan-Karena-Mengejek-Pendemo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.