Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makan Bergizi Gratis

Meski Banyak Kasus Keracunan, Program MBG Tetap Harus Dilanjutkan, Pakar Ungkap Alasannya

Program Makan Bergizi Gratis (yang dikenal dengan singkatan MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
KERACUNAN MBG - Ilustrasi MBG. Meski banyak kasus keracunan, program MBG tetap harus dilanjutkan. Pakar Kebijakan Publik ungkap alasan program harus tetap jalan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi perhatian publik.\

Hal tersebut dikarenakan maraknya keracunan MBG terhadap para siswa.

Program Makan Bergizi Gratis (yang dikenal dengan singkatan MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Program ini dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting (tengkes), menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Program ini juga merupakan rancangan pemerintah Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045

Hingga saat ini kasus keracunan MBG masih jadi perhatian hingga mendapat tanggapan dari pakar kebijakan publik.

Salah satu kasus keracunan massal akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berada di Kecamatan Cipongkor, dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat meninggalkan noktah hitam dari program perbaikan gizi demi masa depan anak, ibu menyusui dan ibu hamil.

Pakar kebijakan publik dari Universitas Pasundan Bandung, Eki Baehaki mengatakan, meski ada masalah di dua kecamatan, namun tidak ada persoalan di 14 kecamatan lain di Bandung Barat. 

Sehingga menurutnya program MBG harus tetap dilanjutkan dengan perbaikan tata kelola secara radikal. 

Eki Baehaki adalah seorang pakar kebijakan publik dari Universitas Pasundan (Unpas) yang dikenal aktif dalam isu-isu sosial, tata kelola publik, dan pembangunan berkelanjutan. 

Ia juga merupakan penggiat Citarum Harum, sebuah gerakan revitalisasi Sungai Citarum yang sempat dinobatkan sebagai salah satu sungai terkotor di dunia.

Ia mengatakan, kasus keracunan yang berulang dalam program MBG merupakan tanda lampu merah. 

Prinsip keamanan pangan, menjaga kebersihan, memisahkan pangan menyah dan matang, prosedur memasak benar, hingga menggunakan bahan baku bersih harus berjalan konsisten. 

Eki menyebut, tata kelola disiplin jadi keniscayaan agar program MBG dapat menghasilkan kepercayaan publik, investasi politik dan kesehatan.

"Program MBG adalah investasi besar tetapi tanpa tata kelola yang disiplin, investasi itu justru bisa menghasilkan kerugian kesehatan, hilangnya kepercayaan publik, dan kegagalan politik. Walau bagaimana pun agar Program MBG harus tetap jalan maka harus ada jalan selamat bagi revitalisasi Program MBG itu sendiri," ungkap Eki.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved