Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BMKG

Terungkap Penyebab Fenomena Siklon Tropis di Indonesia Belakangan Ini, Simak Penjelasan BMKG

Pemanasan global telah meningkatkan suhu laut di Samudra Pasifik dan sekitarnya, menyediakan energi yang cukup untuk pembentukan dan penguatan siklon.

Editor: Alpen Martinus
Kolase TM/Reuters/Bianca De Marchi
CUACA - Ilustrasi pengamatan siklon tropis. BMKG beri penjelasan terkait siklon tropis. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, fenomena meningkatnya siklon tropis di wilayah Indonesia belakangan ini, termasuk yang berkekuatan kategori 2–4, disebabkan oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan.

Pertama, kata dia, disebabkan karena suhu permukaan laut yang menghangat.

"Siklon tropis terbentuk ketika suhu permukaan laut mencapai minimal 26,5 derajat Celsius hingga kedalaman sekitar 60 meter," kata Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2025).

Ia menambahkan, pemanasan global telah meningkatkan suhu laut di Samudra Pasifik dan sekitarnya, menyediakan energi yang cukup untuk pembentukan dan penguatan siklon.

Kemudian, faktor kedua disebabkan oleh perubahan iklim global.

"BMKG menyebutkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem, termasuk siklon tropis. Fenomena ini membuat badai tropis lebih sering muncul dan bisa lebih kuat dari biasanya," jelas Guswanto.

Adapun faktor ketiga dipengaruhi oleh pergeseran musim dan pola atmosfer.

Guswanto menyampaikan, siklon tropis biasanya muncul di wilayah utara Indonesia antara September–November dan di wilayah selatan antara November–April.

Selain itu, pergeseran musim dan pola angin serta tekanan atmosfer turut memicu pembentukan siklon di luar pola normal.

"Fenomena ini menunjukkan bahwa Indonesia, meskipun secara geografis tidak ideal untuk siklon tropis karena pengaruh gaya Coriolis yang lemah, kini semakin rentan akibat dinamika iklim yang berubah," ujarnya.

Guswanto mengungkapkan, meskipun pusat siklon jarang melintasi langsung wilayah Indonesia, tapi dampaknya tetap terasa.

Beberapa di antaranya adalah hujan ekstrem yang dapat memicu banjir bandang, gelombang tinggi di perairan Indonesia, angin kencang yang berpotensi merusak infrastruktur, serta gangguan pada transportasi laut dan udara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved