Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Indramayu

Akhirnya Terungkap Awal Mula Warga Temukan 5 Jasad Haji Sahroni dan Keluarga, WA Tak Berbalas

Dia sempat buat khawatir tetangganya karena tidak merespons chat WhatsApp yang dikirim.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Jabar
JAsad: Suasana duka menyelimuti Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025). (kiri) dan foto suasana di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). Awalnya warga curiga lantaran wa tak dibalas, telepon tak diangkat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penemuan lima jasad di Indramayu kini masih dalam penyelidikan.

Rumah yang menjadi lokasi penemuan jasad, berada di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Warga pun menceritakan awal mula mereka menemukan jasad tersebut.

Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Jasad di Indramayu, Warga Cium Bau Busuk dan Lihat Kaki

Semuanya berawal dari kecurigaan warga terhadap pesan tak berbalas.

Juga suasana rumah yang tak seperti biasanya.

Penemuan jasad tersebut sontak menghebohkan warga sekitar lokasi.

Bu Euis, satu di antara korban pembunuhan di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dia sempat buat khawatir tetangganya karena tidak merespons chat WhatsApp yang dikirim.

Siapa sangka, Euis sudah jadi mayat bersama suami, dua anaknya dan sang bapak mertua.

Kelima orang itu diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Jasad mereka ditemukan terkubur di bawah pohon nangka di halaman rumahnya pada Senin (1/9/2025).

Bau busuk yang menyengat dari halaman rumah korban menjadi kunci terbongkarnya tragedi memilukan tersebut.

Sohib (42), tetangga korban, menceritakan awal mula peristiwa itu terungkap.

Ia mengatakan, kecurigaan muncul sejak Kamis lalu setelah seorang warga bernama Ayu tidak mendapat kabar dari Euis, salah satu korban, yang biasanya aktif berkomunikasi.

“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WA ke Bu Euis nggak dibalas, telepon juga nggak diangkat."

"Rumah pun kelihatan sepi tanpa aktivitas,” ujar Sohib saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, Ayu kemudian meminta bantuan Ema, kerabat keluarga Sahroni.

Dari luar rumah, kondisi terlihat mencurigakan.

Pintu terkunci rapat dari dalam, sementara suasana rumah sunyi senyap.

“Akhirnya Ibu Ema bersama warga nekat mendobrak pintu sekitar jam 17.30 WIB."

"Pas masuk rumahnya rapi, nggak ada tanda-tanda keributan."

"Tapi dari samping halaman tercium bau busuk yang menyengat,” ucapnya. 

Dari arah halaman kosong sebelah kanan rumah, terlihat gundukan tanah dengan bagian kaki manusia menyembul keluar.

Para korban ternyata dikubur di bawah pohon nangka.

“Ibu Ema langsung panggil warga cari cangkul dan ternyata benar jasad Pak Haji Sahroni"

"Belum sempat diperiksa lebih lanjut, Ibu Ema langsung telepon polisi,” jelas dia. 

Tak lama kemudian, polisi berdatangan.

“Sekitar jam 19.30 WIB sudah ramai polisi dan warga."

"Saya pun nggak bisa lihat jelas karena sudah padat."

"Polisi yang akhirnya menemukan jasad lain di lubang yang sama,” katanya.

Kelima korban yang ditemukan terkubur itu adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantu bernama Euis (37), serta dua cucu mereka, Ratu (7) dan seorang bayi berusia 8 bulan.

“Jumlahnya lima orang, semuanya masih satu keluarga."

"Yang pertama kelihatan Pak Sahroni, baru polisi menemukan jasad lainnya,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, malam itu, Senin (1/9/2025), warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diguncang kabar yang sulit dipercaya.

Dari sebuah rumah sederhana di lingkungan mereka, polisi menemukan lima jasad anggota keluarga yang terkubur di bawah pohon nangka di halaman belakang.

Informasi yang berhasil dihimpun, mereka adalah pasangan suami istri, seorang ayah mertua, anak perempuan, serta seorang bayi yang masih mungil.

Pemandangan itu membuat warga terdiam, antara ngeri dan tidak percaya bahwa tragedi sedemikian kelam bisa terjadi di sekitar mereka.

Beberapa warga mengaku sempat melihat hal mencurigakan sebelum penemuan tersebut.

Pada Sabtu dini hari, dua mobil pikap berhenti cukup lama di depan rumah korban.

Saat itu, tak ada yang mengira peristiwa janggal tersebut berkaitan dengan peristiwa mengerikan yang kemudian terbongkar.

Begitu penemuan itu diketahui, suasana berubah mencekam.

Polisi segera memasang garis kuning di sekitar rumah korban.

Proses olah tempat kejadian perkara berlangsung hingga larut, sementara jenazah satu per satu dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk diautopsi.

Autopsi, atau bedah mayat, adalah pemeriksaan medis terhadap jenazah untuk menentukan penyebab dan cara kematian, serta untuk mempelajari penyakit atau cedera yang terjadi.

Prosedur ini dilakukan oleh ahli patologi atau dokter kehakiman, dan hasilnya sangat penting untuk kepentingan hukum, penyelidikan medis, serta pendidikan kedokteran.

Ada dua jenis utama autopsi: forensik untuk tujuan hukum dan investigasi, dan klinis untuk penelitian dan tujuan medis di rumah sakit

Kasie Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, membenarkan adanya temuan lima jenazah tersebut.

“Benar, kami menerima laporan penemuan lima anggota keluarga meninggal dunia. Saat ini tim penyidik masih bekerja di lapangan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025) pagi.

Meski demikian, Tarno belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai motif atau siapa pelaku di balik peristiwa mengerikan itu.

“Datanya belum ada. Penyidik masih mendalami,” ucapnya.

Kini, Kelurahan Paoman masih diselimuti rasa was-was.

Warga berharap polisi segera mengungkap tabir gelap tragedi tersebut, agar keadilan bagi keluarga yang malang itu bisa terwujud dan ketenangan kembali hadir di kampung mereka.

(TribunNewsmaker/TribunJabar)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved