Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Utara

Isu Telur Fertil Jelang Nataru, Pedagang Ungkap Cara Memilih Telur yang Segar dan Tak Cepat Busuk

Ruslan Moha, salah satu penjual telur di toko klontong Kolongan Minahasa Utara menegaskan bahwa tidak semua telur fertil berbahaya.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Tribunmanado.co.id/Gryfid Joysman
TELUR FETIL - Tumpukan Telur ayam di pasar toko Rahmad Moha Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (24/11/2025). Isu Telur Fertil Jelang Nataru, Pedagang Ungkap Cara Memilih Telur yang Segar dan Tak Cepat Busuk 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak orang mengira semua telur yang mereka beli di pasar atau swalayan pasti aman untuk dimakan. 

Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Ada jenis telur tertentu yang justru berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Terutama bila berasal dari ayam yang terpapar bahan kimia, pakan terkontaminasi, atau lingkungan kandang yang tidak higienis.

Baca juga: Peringatan Dini Hari Ini Selasa 25 November 2025, Info BMKG Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin

Di balik cangkang yang tampak biasa, telur dapat menyimpan risiko seperti kontaminasi bakteri Salmonella, kadar residu antibiotik, hingga zat berbahaya dari pakan yang tidak sesuai standar.

Salah satunya telur Fertil.

Ruslan Moha, salah satu penjual telur di toko klontong Kolongan Minahasa Utara menegaskan bahwa tidak semua telur fertil berbahaya.

Selama masih segar dan tidak menunjukkan tanda pembusukan.

“memang kadang banyak pembeli datang tanya soal telur fertil, padahal sebenarnya aman saja kalau masih baru. Yang penting tidak busuk, tidak ada bau, dan cangkang masih kuat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebagian telur fertil memang masuk ke pasaran karena sistem distribusi dari peternakan tidak selalu memisahkan telur konsumsi dengan telur tetas.

Namun pedagang selalu berupaya memastikan kualitas telur yang dijual.

“Kami juga rugi kalau jual telur jelek. Setiap hari kami cek, kalau ada yang retak atau mulai berbau, langsung dipisahkan,” tambahnya.

Isu viral tentang bahaya telur fertil yang marak di penghujung Nataru sering membuat masyarakat panik.

Padahal faktor utama keamanan telur tetap sama: kebersihan, penyimpanan yang baik, dan tingkat kesegaran.

“Yang penting pembeli tahu cara cek telur. Kalau dimasukkan ke air dan tenggelam, berarti masih bagus. Kalau mengapung, itu baru bahaya,” jelasnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved