Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkab Minut

Joune Ganda Hadir Pertemuan dengan Delegasi Tingkat Tinggi Tiongkok, Ini yang Disampaikan

Bupati Joune menyampaikan terkait potensi dan peluang ekonomi, bisnis serta investasi yang ada di Minut. 

Dokumentasi Humas Apkasi
PERTEMUAN - Bupati Minut Joune Ganda diabadikan dalam pertemuan dengan delegasi tingkat tinggi Tiongkok dan Dewan Pengurus Apkasi di JW Marriot Hotel Jakarta, Minggu (6/10/2025).  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda hadir pertemuan bersama delegasi tingkat tinggi Tiongkok dan Dewan Pengurus Apkasi di JW Marriot Hotel Jakarta, Minggu (6/10/2025).

Joune yang juga Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Kabupaten (Apkasi) ini berkesempatan menyampaikan tentang Minut di hadapan Profesor C.C. Chan, Presiden International Academicians Science and Technology Innovation Centre yang di juluki Bapak Kendaraan Listrik Asia.

Bupati Joune menyampaikan terkait potensi dan peluang ekonomi, bisnis serta investasi yang ada di Minut. 

"Kami menjelaskan tentang, kesiapan Kabupaten Minut menjadi poros kolaborasi strategis antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang ekonomi, investasi, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan di masa yang akan datang," kata Joune Ganda dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).

Bupati Minut Joune Ganda diabadikan dalam pertemuan dengan delegasi tingkat tinggi Tiongkok. Foto 2

Momentum Bersejarah

Pertemuan antara Dewan Pengurus Apkasi dan delegasi tingkat tinggi Tiongkok, berlangsung di momentum bersejarah 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia–Tiongkok dan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika Bandung.

Dewan pengurus Apkasi diundang dalam pertemuan itu dan ikut hadir Ketua Umum Apkasi juga Bupati Lahat Bursah Zarnubi, dewan pengurus lainnya ada Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Lampung Selatan Raditya Egi Pratama.

Kemudian Bupati Sambas Satono, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, Sekda Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indra, dan didampingi oleh Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang.

Dalam pertemuan yang penting itu, Delegasi Tiongkok ingin menjajaki peluang kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan investasi guna mendukung pembangunan nasional maupun daerah di Indonesia.

Dan menjadi langkah awal bagi pembentukan kemitraan konkret antara pemerintah daerah Indonesia dan investor Tiongkok melalui jaringan strategis dan Apkasi.    

Presentasi Joune Ganda

Di presentasinya, Joune Ganda memotivasi 416 daerah kabupaten dalam Apkasi yang merupakan wadah kerja sama antar daerah, untuk memperjuangkan kepentingan dan mempercepat pembangunan kabupaten di seluruh Indonesia. 

Keberadaan Apkasi, kini memperluas jangkauan kemitraan global untuk menghadirkan investasi berkualitas ke daerah dan membuka akses kerja sama internasional bagi seluruh kabupaten di Indonesia. 

Melalui Apkasi, kolaborasi dengan delegasi Tiongkok akan mencoba mengembangkan peluang kerjasama yang difokuskan untuk:

• Menjajaki investasi strategis lintas daerah, khususnya pada wilayah dengan potensi unggulan sektor energi terbarukan, perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata serta pengelolaan sampah.

• Membangun jembatan teknologi dan inovasi, melalui pertukaran riset, pengembangan industri listrik ramah lingkungan, dan digitalisasi ekonomi daerah.

• Menciptakan kawasan kerja sama unggulan (regional innovation hub) yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan.

Dalam konteks pengembangan potensi dan peluang keunggulan dan daya saing Minahasa Utara, Joune Ganda menjelaskan bahwa Minahasa Utara adalah wajah masa depan Indonesia di bidang tata kelola pemerintahan, pembangunan inklusif, pariwisata berkelanjutan, energi hijau, ekonomi digital, hub logistik global dan pelayanan terintegrasi berkelas dunia. 

"Kami ingin memastikan bahwa kerja sama dengan Tiongkok akan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pengembangan investasi dan memperkuat daya saing daerah,” ujar Bupati Joune Ganda.

Minahasa Utara sendiri dikenal sebagai daerah strategis dengan posisi geopolitik dan geoekonomi yang unggul, terletak di antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Pelabuhan Bitung (hub logistik internasional), dan Bandara Sam Ratulangi Manado. 

Keunggulan Utama Minut

1. Pariwisata Super Prioritas – KEK Likupang ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Super Prioritas Nasional, menawarkan investasi besar dalam resort, marina, wisata bahari, gastronomi, dan budaya.

2. Energi Bersih dan Mobilitas Hijau – PLTS Likupang berkapasitas 21 MWp telah beroperasi dan menjadi pionir proyek energi surya di Sulawesi Utara. Minut siap menjadi laboratorium alam bagi kendaraan listrik wisata (EV Tourism).

3. Perikanan dan Budidaya Laut Terpadu – Garis pantai panjang dari Kema hingga Likupang menyimpan potensi besar untuk marikultur ekspor (kakap, kerapu, rumput laut) serta pengembangan rantai dingin (cold chain) berbasis energi hijau.

4. Agroindustri dan Hilirisasi Produk Kelapa – Minut merupakan bagian penting dari sabuk kelapa Sulawesi Utara. Pengembangan industri coconut downstreaming (VCO, karbon aktif, serat kelapa, cocopeat) menjadi prioritas kolaborasi dengan mitra Tiongkok.

5. Ekonomi Kreatif dan MICE – Dengan dukungan KEK, Minut berpotensi menjadi destinasi konferensi internasional (MICE) yang menggabungkan keindahan alam dan teknologi hijau.

"Kami ingin menjadikan Minahasa Utara bukan sekadar destinasi, tapi pusat inovasi hijau dan kemitraan internasional. Tiongkok memiliki kekuatan teknologi, Indonesia memiliki sumber daya dan potensi pasar. Sinergi ini akan menciptakan nilai tambah yang luar biasa,” jelas Joune Ganda.

Lima Fokus Kolaborasi Minut dan Investor Tiongkok

Dalam presentasi di pertemuan dengan delegasi Tiongkok Joune Ganda memaparkan kepada Prof. C.C. Chan dan tim, serta peserta pertemuan bahwa,

Di masa mendatang terdapat lima fokus kolaborasi unggulan antara Minahasa Utara dan investor Tiongkok:

1. Pembangunan Resort Hijau di KEK Likupang. 

Kolaborasi joint venture dengan investor Tiongkok dalam pembangunan eco-resort cluster, marina kecil, dan pusat pelatihan pariwisata berkelanjutan.

2. Pusat Inovasi Kendaraan Listrik & Energi Surya.

Pengembangan pilot project “Net-Zero Tourism” berbasis kendaraan listrik dan microgrid PLTS di kawasan wisata.

3. Kawasan Budidaya Laut Terpadu dan Industri Pendinginan Ikan.

Kerja sama membangun mariculture park dan cold chain hub untuk mendukung ekspor ke Tiongkok.

4. Agro-Processing & Coconut Estate.

Pengembangan kawasan industri hilir kelapa dan pangan tropis yang terintegrasi dengan kawasan ekonomi daerah.

5. Digital & Smart Tourism.

Penggunaan platform digital Tiongkok untuk promosi pariwisata dan penjualan produk lokal Minahasa Utara ke pasar global.

Kolaborasi ini akan dirancang dengan dukungan APKASI sebagai platform nasional, sehingga menjadi model kerja sama daerah–investor asing yang inklusif, terukur, dan berkelanjutan.

Kemitraan antara Kabupaten Minahasa Utara–Tiongkok jika terwujud, diharapkan ke depan berpotensi akan menghasilkan:

• Investasi langsung asing (FDI) lebih dari US$300 juta dalam lima tahun ke depan di sektor pariwisata, energi, dan perikanan.

• Peningkatan PDRB daerah hingga 7–8 persen per tahun dan penciptaan lebih dari 10.000 lapangan kerja baru.

• Transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM lokal, khususnya di bidang energi baru terbarukan, agribisnis modern, dan hospitality.

• Peningkatan daya saing ekspor produk lokal (kelapa, perikanan, hortikultura) ke pasar Tiongkok dan ASEAN.

Di tengah upaya dan kerinduan membangun kolaborasi strategis, dengan delegasi tinggi Tiongkok menjadi bukti bahwa kepemimpinan Bupati Minut juga Sekjen Apkasi Joune Ganda menempatkan Minahasa Utara sebagai model kemajuan daerah berbasis inovasi, teknologi, dan keberlanjutan. 

Dengan jejaring global yang kuat melalui Apkasi, kerja sama dengan delegasi Prof. C.C. Chan akan menjadi langkah monumental menuju transformasi ekonomi hijau dan digital di Indonesia Timur.

"Inilah saatnya daerah-daerah Indonesia tampil di panggung global. Melalui APKASI, kami ingin memastikan bahwa kerja sama internasional tidak hanya berhenti pada seremoni, tetapi menghasilkan perubahan nyata di daerah,” tandasnya. (Crz)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Thread Tribun Manado, Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved