Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cewek Kotamobagu

Cewek Kotamobagu Hazalia Putri Syarifuddin, Dosen Sekaligus Guru

Putri dari pasangan Syarifuddin Idris dan Intan Mokodompit ini adalah seorang dosen di Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Kotamobagu.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Alpen Martinus
Dok.Pribadi
CEWEK - Cewek Kotamobagu Hazalia Putri Syarifuddin, Jalani dua profesi dosen sekaligus guru 

Ringkasan Berita:1.Namun, seiring berkembangnya zaman tak sedikit kaum hawa yang mulai melakukan pekerjaan double. Satu di antaranya yakni Hazalia Putri Syarifuddin.
 
2.Dara kelahiran Kotamobagu, 02 September 1998 ini sejatinya adalah seorang dosen.
 
3.Menurutnya, pekerjaan sebagai guru dan dosen tidaklah jauh berbeda, tapi punya tantangan yang cukup beragam.

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Menjalani dua pekerjaan sekaligus biasanya hanya dilakukan oleh kaum adam saja.

Namun, seiring berkembangnya zaman tak sedikit kaum hawa yang mulai melakukan pekerjaan double.

Satu di antaranya yakni Hazalia Putri Syarifuddin.

Baca juga: Sosok Lintang Yustiyari Dani, Cewek Kotamobagu yang Berjiwa Seni, Punya Mimpi Jadi Bidan Profesional

Dara kelahiran Kotamobagu, 02 September 1998 ini sejatinya adalah seorang dosen.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Namun, ia juga merangkap kerja sebagai seorang guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan berbagai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Menurutnya, pekerjaan sebagai guru dan dosen tidaklah jauh berbeda, tapi punya tantangan yang cukup beragam.

"Kalau bilang susah sih sebenarnya tidak juga, cuma memang ada perbedaan ketika jadi guru dan dosen saja," ujarnya kepada Tribunmanado.com, Selasa 18 November 2025 via telepon.

Putri dari pasangan Syarifuddin Idris dan Intan Mokodompit ini adalah seorang dosen di Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Kotamobagu.

Namun, ia juga menjadi seorang guru di MI Alkhairat Kotamobagu.

"Kalau anak-anak memang punya tantangan lebih ekstra, apalagi mereka masih sangat aktif bermain. Sedangkan kalau dosen lebih santai karena kita mengajar orang yang sudah dewasa," ungkapnya. 

Alumni UIN Alauddin Makassar itu mengaku menjadi seorang pengajar memang sudah lama diidamkannya.

"Memang sudah lama suka jadi seorang pengajar. Makanya pas ditawari saya langsung terima," ungkap dia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved