Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Saksi Kata

Saksi Kata: Kisah Damkar Manado Bantu Evakuasi Korban Lakalantas Tunggal

Petikan wawancara Saksi Kata, Rekonstruksi Peristiwa dari Saksi Utama: Kisah Damkar Manado Evakuasi Korban Kecelakaan Tunggal

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
SAKSI KATA - Kisah Ronald Kilapong dan rekan-rekannya menolong korban lakalantas. Wawancara Saksi Kata, Rekonstruksi Peristiwa dari Saksi Utama: Kisah Damkar Manado Evakuasi Korban Kecelakaan Tunggal, edisi 22 Oktober 2025. Pewawancara, Jurnalis Tribun Manado Isvara Savitri. 
Ringkasan Berita:
  • Terjadi di Jalan Sugiono, Kampung Arab, Kelurahan Istiqlal, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin 13 Oktober 2025 
  • Saat itu, Ronald dan regunya dari Damkar Manado baru selesai menjalankan tugas di Pasar Bersehati. 
  • Petikan wawancara Saksi Kata, Rekonstruksi Peristiwa dari Saksi Utama: Kisah Damkar Manado Evakuasi Korban Kecelakaan Tunggal, edisi 22 Oktober 2025.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Manado menolong seorang korban kecelakaan lalu lintas. 

Peristiwa itu terjadi di Jalan Sugiono, Kampung Arab, Kelurahan Istiqlal, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, pekan lalu, Senin 13 Oktober 2025  

Insiden tersebut terjadi tepat di depan kendaraan dinas yang dikemudikan oleh petugas Damkar Manado, Ronald Kilapong

Saat itu, Ronald dan regunya baru selesai menjalankan tugas di Pasar Bersehati.  

Saat dalam perjalanan kembali ke kantor, mereka mendapati seorang pengendara motor tergeletak di jalan dan sudah dikerumuni warga.  

Tanpa pikir panjang Ronald dan kawan-kawannya, total empat orang langsung turun dan menolong korban. Berupaya menyelamatkan nyawa korban dengan mencari rumah sakit terdekat sampai dapat. 

Nah bagaimana kisah Ronald Kilapong dan rekan-rekannya menolong korban lakalantas ini?  

Berikut petikan wawancara Saksi Kata, Rekonstruksi Peristiwa dari Saksi Utama: Kisah Damkar Manado Evakuasi Korban Kecelakaan Tunggal, edisi 22 Oktober 2025. Pewawancara, Jurnalis Tribun Manado Isvara Savitri.  

Waktu itu Pak Ronald sendiri yang jadi drivernya? Boleh diceritakan kondisi korban saat itu di lokasi seperti apa?  

Jadi kronologisnya waktu itu kita tidak lagi sedang bertugas sih cuman ada tugas luar dapat petunjuk dari pimpinan untuk tugas di Pasar Bersahati Manado. 

Saat kembali ke kantor di Jalan Sugiono tepatnya Kampung Arab, bertepatan kita lewat, di depan mobil kita jarak sekitaran 20 meter itu terjadi kecelakaan.  

Lalu saya dan teman-teman empat orang di dalam mobil langsung turun. Saat itu kondisi di lokasi sudah banyak orang. Kita berempat langsung turun dan langsung mengangkat korban dan langsung bergegas bawa korban ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Siloam.  

Situasi di dalam mobil itu seperti apa sih?  

Situasi di dalam mobil kita biasa-biasa saja karena itu kan kita lagi perjalanan balik ke kantor mau mengisi air. Karena kita lagi tugas luar dan mobil ini airnya kosong.  

Itu kecelakaan tunggal atau seperti apa, Pak? Tunggal. 

Korban waktu itu bapak lihatnya seperti apa? Apakah dia menabrak sesuatu atau tiba-tiba jatuh atau?  

Kalau soal menabrak sih kita tidak lihat langsung. Kita lihatnya dia sudah terbaring. Mobil kita sampai di depan pas kejadian itu. Dan kita berempat langsung turunkan amankan korban kecelakaan itu. Oke.  

Kondisi korban waktu dibawa itu seperti apa? Apakah pihak Damkar kasih pertolongan pertama atau diletakkan saja begitu di mobil? 

Pas teman saya taruh di depan. Dia korban sudah tidak sadsrkan diri, begitu. Saya sendiri hanya fokus bawa mobil, memperhatikan jalan dan cari rumah sakit terdekat. 

Nah, waktu kejadian gimana perasaannya Bapak? Apakah ada ketakutan mungkin atau panik atau biasa aja?  

Kalau ketakutan sih tidam, cuman kan ini menyangkut nyawa orang kan, khawatir dia luka parah atau mungkin terbentur. Jadi saya hanya fokus sebisa mungkin ke rumah sakit terdekat. Saat jalan itu pun saya langsung menyalakan sirine. 

Terus sudah berapa kali Bapak sama teman-teman Damkar menolong orang kecelakaan?  

Kalau mau hitung sih banyak karena banyak masukan laporan kan di telepon. Dan bukan hanya itu, ada juga yang misalnya HP-nya terjatuh di laut atau di air, di selokan. Banyak. Tim rescue yang tangani laporan itu.  

Kalau dilihat dari video yang beredar waktu itu, ada yang sempat komen kalau lokasi di situ itu memang tempat sering terjadinya kecelakaan, nah waktu bapak lihat waktu itu kondisi di sana ramai atau? 

Kalau dilihat dari kondisi jalannya sih di situ ada yang berlubang. Jadi kemungkinan si korban itu mungkin kaget lihat jalan lubang itu. Di sisi lain jalan itu memang ramai.  

Sejauh mana Damkar bisa menolong masyarakat di luar tugas utama, apakah itu ada batas-batasnya?  

Sebenarnya sih kami kalau ada pengaduan masyarakat kami tidak mau hitung-hitung. Selagi kami Damkar Kota Manado bisa menolong kami siap menolong. 

Pak Ronald sendiri sudah berapa lama bertugas sebagai Damkar?  

Saya bertugas dari 2013, jadi sudah sekitaran 12 tahun. 

Cita-cita memang ingin jadi damkar atau? 

Kalau mau dibilang, ini bukan cita-cita melainkan panggilan. Jalan Tuhan, mungkin sudah menakdirkan di sini.  

Selama bertugas pengalaman unik apa yang pernah bapak temukan atau rasakan?  

Kalau tigas untuk memadamkan kebakaran sih yang terjadi di lokasi itu banyak sih pengalaman yang berkesan. Terlebih kalau gank-gank kecil, terutama kita sebagai pengendara mobil damkar lihat di lorong kecil begitu trus banyak kendaraan, masuknya sulit.

Mau paksa masuk, takut kendaraan mereka lecet atau rusak. Apalagi saat kejadian, masyarakat sudah bertumpuk, lebih sulit kita masuk. Kalau non kebakaran, seperti evakuasi, misal ada ular, tawon. Pernah juga kami tangani hp tercebur di laut, ya kita menyelam juga. Karena tugas kita mau menerima lapiran dari masyakat maka kita laksanakan.  

Selama jadi Damkar apa saja tantangannya? 

Sebagai petugas Damkar yang utama itu kita otomatis mengutamakan keselamatan tugas kita dulu kan. Tapi lain kali, saat mau memadamkan kebakaran, kami dapati rumah yang terbakar itu listriknya belum dimatikan, sehingga rata-rata anggota hampir semua sudah pernah merasakan kesetrum.  

Laporan atau aduan dari masyarakat itu biasanya di hari-hari kerja saja atau justru tidak mengenal waktu? 

Tiap hari tetap ada laporan masuk. Mau itu kebakaran atau evakuasi. Seperti tadi kami dapat laporan evakuasi ular di Winangun dan bersyukur ularnya dapat di dalam kamar. Karena kan kalau ular, khususnya yang ular hitam itu dia gesit, lengah sedikit dia bisa kabur. Tapi tadi karena kita cepat, akhirnya kita dapat ular itu.  

Kalau masyarakat mau melapor ke Damkar itu bisa lewat mana saja?  

Bagi masyarakag yang mau melapor soal kebakaran atau evakuasi bisa langsung hubungi di nomor telepon Damkar, 0431844444 atau bisa juga call center 112.  

Terakhir pak, pesan-pesan untuk masyarakat? 

Pesan-pesan kiranya masyarakat, terutama saat cuaca lagi hujan atau panas terik, agar memperhatikan colokan, kompor dimatikan, supaya dijauhkan dari hal-hal yang sama-sami tidak kita inginkan seperti kebakaran. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved